Wisata Halal Dibahas Dalam Munas Dan Konbes Nahdlatul Ulama

NTB jadi pilihan tempat penyelenggaraan tak lepas dari branding wisata halal

MATARAM.lombokjournal — Wisata halal akan menjadi salah satu pembahasan dalam Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) 2017 yang akan diselenggarakan di Islamic Center NTB pada 23-26 November mendatang.

Hal ini diungkapkan Ketua Panitia Munas dan Konbes NU Daerah, Lalu Winengan, usai rapat koordinasi bersama Wali Kota Mataram Ahyar Abduh di Kantor Wali Kota Mataram, Selasa (31/10).

Winengan mengatakan, wisata halal menjadi salah satu isu menarik, karena baru muncul pada beberapa tahun terakhir.

Pemilihan NTB sebagai tuan rumah Munas dan Konbes NU 2017 juga tidak bisa dilepaskan dari branding wisata halal yang menjadi prestasi dan t Sebagai tuan rumah yang baik, Pemkot Mataram mendukung penuh penyelenggaraan Munas nahdlatul Ulama 2017erobosan sektor pariwisata NTB, terutama Pulau Lombok.

“Kalau dulu tentang wisata tidak dibahas. Ini nanti dibahas, apa makna wisata halal yang jadi andalan kita,” ujar Winengan di Kantor Wali Kota Mataram, Selasa (31/10).

Selain itu, lanjut Winengan, Munas dan Konbes NU 2017 juga akan membahas kaidah-kaidah hukum, dan peraturan-peraturan dalam ajaran agama yang tidak hanya diperuntukan bagi warga NU, melainkan juga umat Islam.

Winengan menambahkan, penunjukan NTB sebagai tuan rumah Munas dan Konbes NU 2017 merupakan sebuah amanah yang harus dilaksanakan secara maksimal.

Pasalnya, NTB berhasil meyakinkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai tuan rumah, ketimbang delapan provinsi lain yang juga mengajukan diri sebagai tuan rumah Munas dan Konbes NU 2017.  Winengan menilai, citra NTB yang dikenal sebagai daerah bernuansa religius menjadi dasar utama pemilihan.

“NTB ini juga dikenal memiliki banyak pondok pesantren dan masjid, serta banyak warga NU juga di NTB,” lanjutnya.

Winengan berharap, Munas dan Konbes NU 2017 juga bermanfaat bagi masyarakat NTB, terutama para pelaku industri wisata seperti kerajinan tangan hingga kuliner.

Dampak positif Munas dan Konbes ini dinilai besar bagi pariwisata. ‘Tugas kita bersama-sama menyukseskan kegiatan ini. Kalau NTB aman dan kondusif tentu akan semakin bagus, dan investor akan  semakin tertarik,” kata Winengan.

AYA




OPD Kota Mataram Diminta Sukseskan Munas Dan Konbes Nahdlatul Ulama

Walikota akan kumpulkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membahas kesiapan yang lebih detil

MATARAM.lombokjournal.com –  Walikota Mataram, Ahyar Abduh mengingatkan  OPD di Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram membantu panitia dalam menyukseskan pagelaran Musyawarah nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU yang baru pertamakali digelar di  Pulau lombok.

” Para OPD di mataram harus ikut serta, Bantu panitia agar acara Munas yang diadakan Nantinya bisa Sukses,” kata Ahyar Abduh.

Walikota menegaskan itu saat Pemkot Mataram menggelar rapat persiapan Munas dan Konbes NU 2017 bersama Pengurus Wilayah NU (PWNU) NTB di Kantor Wali Kota Mataram, Selasa (31/10).

Ia menyatakan akan mengumpulkan seluruh perangkat OPD untuk membahas kesiapan secara lebih detail mengenai apa yang dilakukan OPD dalam Munas dan Konbes NU.

“Nanti saya kan mengumpulkan semua OPD dimataram karena Ini tugas kita bersama dalam menyukseskan munas dan konbes NU 2017 di Mataram. Ini semua demi Nama Baik kita sebagai tuan rumah agar memberikan pelayanan dan memberikan kesan yang baik bagi peserta munas,” tegasnya.

Ahyar Abduh yang membuka rapat persiapan, meminta agar semua tim Panitia Munas dan Konbes NU 2017 fokus mempersiapkan diri, menyambut kedatangan warga NU dari seluruh penjuru Nusantara, 23 November mendatang.

“Rapat ini menjadi langkah bersama kita memantapkan persiapan penyelenggaraan munas dan konbes NU yang sudah sangat dekat,” ujar Ahyar dalam rapat persiapan bersama Ketua PWNU NTB TGH Taqiuddin.

Pemkot Mataram sangat  mendukung penuh penyelenggaraan Munas dan konbes NU yang mengambil lokasi di Islamic Center NTB.

Sementara itu Ketua Munas daerah Lalu Winengan menyatakan Sementara iru Ketua Panitia Munas dan Konbes NU Daerah, Lalu Winengan menyatakan Terpilihnya NTB sebagaI tuan rumah merupakan berkah. Sebelum NTB terpilih, sudah ada sembilan Provinsi yang mengajukan diri sebagai tuan rumah acara Munas ini.

” Suatu berkah NTB bisa terpilih, karena daerah lain di luar Jawa, NU terbesar ada di Lombok” Imbunnya

Winengan menyatakan, persiapan Munas hanya tinggal beberapa Fasilitas di Ponpes yang terus digenjot.

“Ada sekitar 1.200 peserta Munas akan tinggal di ponpes selama Munas Berlangsung,” katanya.

Pihaknya dengan Pemerintah Kota mataram mempersiapkan Semua hal dengan sebaik mungkin  mengenai Munas  yang akan diadakan pada 23 November mendatang, karena Presiden RI Jokowi akan menghadiri Munas tersebut.

“Kita siapkan semuanya, jadi tuan rumah yang baik dan memberikan kenyamanan itu tugas kami,” kata Winengan.

AYA

 

 




TGB Ajak Santri Nikmati Proses Menuntut Ilmu

Ibarat buah, tidak ada yang tumbuh langsung dinikmati, tapi butuh waktu hingga matang

MATARAM.lombokjournal.com – Gubernur NTB, Dr. TGH M. Zainul Majdi memovitasi para Santri di Asrama Santri Pondok Pesantren Nurul Jannah NW Kampung Banjar Ampenan, Senin (30/10).

“Jadi anak-anakku bersabarlah dalam belajar dan nikmatilah prosesnya,” ujarnya.

Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur NTB dua periode ini menyampaikan pesan bijak tersebut usai peletakan batu pertama pembangunan gedung  lembaga pendidikan Ponpes NW yang berada di Kota Tua Ampenan tersebut.

Tidak ada buah yang tumbuh langsung bisa dinikmati rasanya, akan tetapi butuh waktu hingga matang. Begitu juga manusia kalau ingin jadi manusia yang komplit, butuh proses untuk menjadi manusia yang bermanfaat.

Kepada santri dan santriwati, Gubernur berpesan agar mereka  giat menuntut ilmu. “Masa depan yang akan kalian tempuh beberapa tahun mendatang akan dapat ditempuh dengan baik oleh orang-orang berilmu. Maka senjatailah diri kalian dengan ilmu yang baik dan bermanfaat, kemudian sebarkan ke masyarakat,” pesannya.

Saat itu, Gubernur juga mengingatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang berkembang pesat agar dimanfaatkan dengan baik. Gubernur berharap agar memanfaatkan alat-alat teknologi sebagai sarana tambahan dalam belajar dengan sebaik-baiknya. Pada masa kini kita belajar jauh lebih mudah daripada dulu.

“Jika dulu sarana belajar terbatas, tapi sekarang kita dapat memanfaatkan  sarana  komunikasi yang terhubung dengan internet. Gunakan sarana teknologi itu untuk hal-hal yang bermanfaat,” ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, TGB kembali menekankan kepada para santri agar tetap istiqomah dalam menuntut ilmu.

“Allah selalu bersama orang-orang yang bertaqwa dan selalu berbuat baik. Dan perbuatan baik yang bisa kalian anak-anakku lakukan adalah,  belajar dan menuntut ilmu setinggi tingginya. Seperti  pohon, apabila akarnya tidak kuat maka seluruh bagian dari pohon itu juga tidak akan kuat. Begitu juga dengan anak-anakku semua,  bulatkan tekad kita dalam menuntut ilmu untuk mewujudkan cita-cita,” pungkasnya

AYA

 




Tim Pengkaji Gelar Pahlawan Maulana Syeikh Bertemu Gubernur

Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pahlawan Pusat (TP2GP), ingin melihat langsung antusiasme masyarakat Nusa tenggara Barat (NTB) yang berharap Gelar Pahlawan Nasional dianugerahkan kepada Maulana Syeikh, TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid.

MATARAM.lombokjournal.com — Kunjungan tim peneliti, Senin (30/10)  dipimpin  ketua rombongan, Dr. Sudarmanto, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bersama dua pejabat Direktorat Kepahlawanan Kemensos RI, Daniel Saleeha dan Luberto Azis.

Mereka diterima Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi di ruang kerjanya didampingi Sekda NTB, Ir. H. Rosiady Sayuti, Ph.D., Kadis Sosial, H. Aksanul Khalik dan Karo Humas dan Protokol Setda NTB, H. Irnadi Kusuma.

Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan Gubernur NTB yang sekaligus cucu Maulana Syeikh saat menerima tim tersebut meminta doa dan dukungan kepada semua pihak, terutama masyarakat NTB agar Maulana Syeikh segera ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

TGB menegaskan, hanya NTB yang belum memiliki pahlawan nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Karena itu, perjuangan dan dedikasi Maulana Syeikh sebagai putra terbaik NTB selama hidupnya menurut TGB, layak untuk diberikan gelar pahlawan nasional.

“Ini juga merupakan do’a dan harapan yang sudah lama dinantikan oleh seluruh masyarakat NTB,” katanya.

Kepada Tim tersebut, TGB menceritakan, Maulana Syeikh telah menjadi sosok kebanggaan masyarakat NTB. Tidak hanya pada masa hidupnya, namun sampai dengan saat ini Ilmu dan pengabdian beliau tetap menjadi pedoman bagi generasi NTB.

Maulana Syeikh, lanjut TGB, berhasil membangun dan merintis kebersamaan, tidak hanya bagi masyarakat NTB tetapi juga bagi masyarakat Indonesia.

“Beliau membangun daerah dan bangsa ini dengan merangkul semua komponen masyarakat melalui pendekatan agama,” tegas TGB saat itu.

TGB berharap kepada seluruh anak bangsa agar dapat menyerap dan menjadikan inspirasi konsep dan pendekatan yang dilakukan Maulana Syeikh sebagai modal membangun bangsa dan negara.

Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), Dr. Sudarmanto menyampaikan kehadirannya di NTB, termasuk bersilaturrahim dengan Gubernur NTB untuk melihat dan merasakan langsung antusiasme masyarakat NTB menyambut penetepan Maulana Syeikh sebagai pahlawan nasional.

Ia mengaku senang dengan doa, harapan dan antusiasme masyarakat NTB kepada Maulana Syeikh.

“Itulah tujuan kami ke sini. Ingin melihat lebih dekat dan juga merasakan antusiasme masyarakat NTB,” Ungkapnya di hadapan Gubernur.

AYA




Garda Pemuda Nasdem, Gelar Diskusi Sumpah Pemuda

Saat ini dibutuhkan pemuda yang jujur, pemuda yang lebih berani dan pemuda harus lebih Spontan

MATARAM.lombokjournal.com —  Garda Nasdem NTB mengadakan diskusi dengan kalangan tokoh masyarakat dan Tokoh Pemuda NTB. Kegiatan itu untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh hari Sabtu, 28 Okotober.

Agenda tahunan inni dihadiri puluhan peserta yang terdiri dari Ketua Garda Pemuda Nasdem selaku tuan rumah,DPD Pemuda Muhamidiyah NTB, perwakilan dari Tunas Indonesia Raya (TIDAR), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) NTB.

Ketua Garda Pemuda Nasdem, Lalu Patahilah Prawiranegara menyatakan, tujuan diskusi ini tidak lain untuk mempertegas, pemuda itu masih bisa berkontribusi positif dan mandiri.

Di era milenia ini diharapkan pemuda menjadi pribadi yang mandiri, terlebih bagi pemuda yang saat ini tidak seperti jaman disaat sumpah pemuda dulu.

Pemuda saat ini harus bisa lebih produktif , seperti yang ia sampaikan pemuda itu terdiri dari tiga yaitu pemuda yang jujur, pemuda yang lebih berani dan pemuda harus lebih Spontan .

“Pemuda itu jangan takut untuk beropini dan berpendapat , Harus berani dan spontan , jangan mudah terprovokasi terlebih menjelang Pemilihan Kepala daerah,” cetusnya.

AYA




Kata TGB, Interaksi Manusia Semangatnya Harus Mendamaikan

Optimisme dan interaksi yang mendamaikan merupakan kekuatan Islam

lombokjournal.com

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang lebih akrab dengan sapaan Tuan Guru Bajang  (TGB)  mengajak seluruh umat Islam untuk membangun optimisme dalam setiap berinteraksi dengan siapa pun. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW, ketika membangun Kota Madinah.

Disamping optimisme, interaksi sesama manusia menurut TGB juga harus dibangun dengan semangat islah, yaitu mendamaikan.

TGB menguraikan hal itu dalam tausiyahnya usai menunaikan sholat subuh berjama’ah di Masjid Jami’ Darussalam Kota Wisata, Bogor Provinsi Jawa Barat, Sabtu (28/10).  Gubernur hadir memenuhi undangan Tablig Akbar yang digelar pengurus masjid setempat.

Lebih lanjut diuraikannya terkait interaksi itu. Menurut TGB,  interaksi itu kalau digambarkan dalam bentuk piramida, maka tahapan pertama, adalah interaksi yang dilandasi dengan kesamaan latar belakang.

Kedua interkasi yang dibangun atas fondasi  kesamaan visi, lalu pertautan hati, hati yang bersih dengan memahami kekurangan masing masing atau saling mengisi dan memaafkan.

Terakhir adalah interksi yang dilandasi mawaddah, yaitu interksi yang dibangun atas landasan kepentingan orang banyak. Kasih sayang satu sama lain yang tidak terbatas.

Di hadapan sekitar 600 jama’ah, TGB  menegaskan bahwa optimisme dan interaksi yang mendamaikan itulah sesungguhnya letak kekuatan Islam.

TGB menguraikan dua ayat dalam Surah Al-Hujurat, yaitu ayat 9 dan 10. Ayat 9 Allah manyampaikan kalau dua kelompok beriman berperang, maka islahkan (damikian). Ayat ini dalam skala besar, membahas perselisihan antara dua kelompok.

Sedangkan Ayat 10, Allah menjelaskan sesunggunya orang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah. Dua ayat tersebut perlu ditadaburi dan menjadi bahan renungan dalam setiap interaksi dengan orang lain. Terutama, bagaimana membangun interkasi yang mendamaikan.

“Kalau dua ayat ini diletakkan dalam kaca, maka pertanyaannya adalah kapan kita sudah mendamaikan orang,” katanya.

Karena dua ayat ini tidak hanya berbicara soal kesholehan pribadi , tetapi persoalan mendamaikan orang lain. Orang sholeh hanya membangun kepribadian diri, namun Islah diminta dan diperintahkan untuk Islah untuk orang lain.

“Tugas kita adalah bagaimana mendamaikan. Bukan sebaliknya,” ungkap TGB

Kalau tidak ada langkah-langkah untuk mendamaikan perselisihan, maka akan merusak apa-apa yang baik dalam diri umat Islam.

Apa kebaikan itu? Yaitu kebaikan yang sudah disebarkan oleh Allah SWT di atas permukaan bumi ini. Sebagaimana air hujan yang menyirami tanah tandus, yang kita tidak bisa bedakan tetesan yang mana yang menumbuhkan.

Ini merupakan pengingat bagi kita, kebaikan itu sudah disebarkan oleh Allah di seluruh permukaan bumi. Sehingga, kebaikan itu menggambarkan bahwa tidak ada ruang bagi ulama untuk tidak menerima kebenaran dari orang lain.

“Kalau terjadi sesuatu dalam umat, mari kita belajar untuk mendamaikan. Sebagaiman risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW,” ajaknya.

Namun, diingatkannya mendamiakan itu tidak selamanya berbanding lurus dengan ketinggian ilmu seseorang. Kadang kondisi itu, dapat menghilangkan keobjektifan seseorang dalam memutuskan sesuatu. Sebagaimana yang terjadi pada sahabat-sahabat Nabi.

Karena itu, TGB mengajak seluruh jam’ah untuk menumbuhkan semangat menyelesaiakn persoalan di tengah masyarakat, sekecil apapun persoalan dan perselisihan itu.

“Perselisihan yang besar sering kali dimulai oleh perselisihan yang kecil,” ungkapnya, yang melanjutkan tTausyiah tersebut dengan dialog interaktif.

AYA/Hms




Ini Pesan TGB Di hari Sumpah Pemuda

Pemuda diajak untuk terus menguatkan dan mewujudkan komitmen dalam kebaikan

lombokjournal.com —

Pemuda adalah sosok yang identik dengan ide-ide cemerlang dan selalu punya spirit kuat untuk berkontribusi bagi masyarakat, agama dan bangsa. Jika selama ini, ada oknum tertentu yang melempar wacana bahwa pemuda adalah sumber masalah, maka perlu diwaspadai.

“Jangan-jangan ini merupakan cara orang-orang yang tidak suka pada masyarakat itu, agar potensi pemuda yang ada daerah itu termajinalkan, sehingga  pemuda-pemuda itu kehilangan kepercayaan,” kata Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengungkapkannya saat Tablig Khusus Sumpah Pemuda di Masjid Raya Bintaro Jaya, Tangeran Selatan, Sabtu (28/10).

Gubernur NTB yang akrab dengan sapaan  Tuan Guru Bajang (TGB) itu mengatakan, salah satu cara mereduksi pandangan oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut, adalah dengan senantiasa meningkatkan kemampuan pemuda dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selain itu tak kalah pentingnya bagi pemuda untuk mengokohkan karakter yang baik.  Diiringi pula upaya menularkan kebaikan-kebaikan itu untuk berkontribusi dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat dan NKRI tercinta ini.

Kepada ratusan anak muda yang antusias mengikuti Tablig Akbar di hari sumpah pemuda ini, Gubernur TGB yang juga ahli tfsir Qur’an tersebut mengajak seluruh pemuda untuk terus untuk menguatkan dan mewujudkan komitmen dalam hal kebaikan.

“Menanamkan kebaikan pada diri sendiri dan  selalu menularkan kebaikan-kebaikan itu kepada orang lain, adalah salah satu cara untuk menghargai diri pemuda itu sendiri,”, tutur Tuan Guru Bajang.

Menurut TGB, hanya pada pundak pemuda- pemuda yang hebat dan generasi yang berkarakter baiklah yang mampu mengemban kewajiban dan tanggung jawab yang tinggi untuk mengawal keutuhan NKRI menjadi bangsa yang  maju dan kuat.

Guna memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas, Gubernur TGB  berpesan kepada para pemuda agar terus mengasah diri dengan  ilmu pengetahuan, memperluas wawasan dan pengalaman serta skill yang tinggi disertai upaya  mengokohkan karakter yang baik dan moralitas yang kuat.

Juga mengajak masyarakat untuk memberikan kepercayaan kepada pemuda-pemuda hebat yang dimiliki negeri ini untuk berkontribusi, membangun masyarakat dan bangsa. Tentunya dengan cara-cara yang baik dan mengokohkan persatuan.

Lebih lanjut, TGB menjelaskan bahwa berbicara soal pemuda adalah berbicara soal bagaimana memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat.

Karena dalam Islam, konsep pemuda selalu diletakkan pada posisi yang tinggi dan luas, mengingat peran dan kontribusinya pada agama. Sebagaimana peran pemuda-pemuda pada zaman rasulullah yang memperjuangkan tegaknya Agama Islam.

Pemuda juga tidak identik dengan seberapa besar umur seseorang atau seberapa kecil umur yang melekat pada diri seseorang. Bisa saja, umur yang lebih dewasa tidak memiliki obsesi individual dan yang ada dalam benaknya adalah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan.

Atau bisa juga, umur yang lebih muda memiliki konsep yang matang serta mengorbankan waktu dan tenaga untuk berkontribus lebih bagi masyarakat. Pemuda sesungguhnya adalah bagaimana berkontribusi positif bagi kepentingan yang lebih luas, ungkap Gubernur TGB.

AYA/Hms




SPLU PLN Dukung Pariwisata Ramah Lingkungan

SPLU kini dapat digunakan untuk mengisi ulang energi kendaraan listrik.

MATARAM.lombokjournal.com – Perkembangan kendaraan listrik, baik sepeda, motor maupun mobil listrik di Indonesia, serta keseriusan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk membangun kawasan-kawasan wisata dengan konsep ramah lingkungan, mendorong PLN Wilayah NTB untuk terus mengembangkan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di Provinsi NTB.

Saat ini telah terpasang SPLU di beberapa titik di Pulau Lombok, antara lain di Taman Sangkareang, Taman Bumigora – Udayana, Islamic Center Mataram, Gili Trawangan, dan Pantai Ampenan. Selain itu di Sumbawa Besar, Sumbawa Barat, Dompu, dan Kota Bima, SPLU juga telah terpasang.

SPLU yang merupakan infrastruktur pengisian kendaraan listrik ini, pada awalnya dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di tempat umum, seperti untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau pedagang kaki lima (PKL), seperti yang saat ini terpasang di Lapangan Sangkareang dan Taman Bumigora – Udayana. Seiring dengan berkembangnya teknologi, SPLU kini dapat digunakan untuk mengisi ulang energi kendaraan listrik.

Kawasan seperti Mandalika, Samota, Tiga Gili, dan Sekotong, direncanakan akan menggunakan konsep pembangunan hijau, termasuk pengembangan transportasi ramah lingkungan di Mataram. Guna mendukung konsep wisata ramah lingkungan di NTB, PLN akan terus menambah SPLU di beberapa titik.

“Gili Trawangan sudah kita pasang SPLU. Di sana kan tidak boleh ada kendaraan berbahan bakar minyak, banyak yang menggunakan motor listrik, itu sudah kita pasang. Selanjutnya KEK Mandalika juga bisa. Kita akan koordinasi dengan pemerintah untuk lokasi dan izin pemasangannya. Intinya teknologi kami siap mendukung rencana Pemerintah Provinsi.” kata General Manager PLN Wilayah NTB, Mukhtar.

AYA/Hms




PLN NTB Luncurkan SPLU Mobile di Islamic Center NTB

Pengguna perlu mengisi pulsa KWh meter dengan membeli token listrik melalui Payment Point Online Bank, ATM, atau minimarket.

MATARAM.lombokjournal.com — PLN Nusa Tenggara Barat (NTB) meluncurkan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) Mobile, memanfaatkan teknologi telepon pintar berbasis android.

“SPLU mobile ini inovasi baru dari (PLN) NTB yang kita wujudkan, di tempat lain belum ada,” ujar General Manager PLN NTB Mukhtar saat meresmikan SPLU di Islamic Center NTB, Jumat (27/10).

Mukhtar menjelaskan, kehadiran SPLU Mobile memudahkan masyarakat NTB dalam mengakses aliran listrik di sejumlah SPLU yang ada di NTB. Dengan mengunduh aplikasi SPLU Mobile, para pengguna bisa juga menggunakan pulsa Kwh meter melalui fasilitas perbankan, dan pulsa telepon seluler yang dikonversikan menjadi KWh.

“Inovasi ini harapannya dapat memudahkan masyarakat dalam menggunakan SPLU, baik menggunakan model SPLU Beji Lontar atau SPLU Mobile keduanya sudah ada,” lanjut Mukhtar.

SPLU Beji Lintar, kata Mukhtar, sudah terpasang sebelumnya dengan sistem prabayar, di mana pengguna perlu mengisi pulsa kWh meter dengan membeli token listrik melalui Payment Point Online Bank, ATM, atau minimarket.

Sejauh ini, PLN NTB telah memasang sejumlah SPLU yang tersebar di Lapangan Sangkareang sebanyak dua unit, Udayana dengan dua unit, Islamic Center NTB, Gili Trawangan, Pantai Ampenan masing-masing satu unit, dan di Pulau Sumbawa terdapat di Sumbawa Besar, Sumbawa Barat, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu masing-masing satu unit.

Aya/Hms




TGB Bicara Kejujuran, Agama dan Karakter Pancasila di Universitas Kristen

Kata TGB, Pancasila itu adalah kemanusiaan yang berketuhanan

lombokjournal.com

Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) menegaskan, kejujuran merupakan pondasi atau sumbu yang menentukan kadar integritas sesorang.

Sedangkan integritas atau karakter yang baik merupakan modal utama mewujudkan bangsa yang kuat dan maju. Dengan kejujuran, seseorang memiliki integritas.

Gubernur TGB memaparkan itu saat memenuhi undangan Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dr. Maruarar Siahaan, SH.MH sebagai narasumber pada kuliah umum mahasiswa  UKI, di Kampus UKI di Jakarta, Jum’at (27/10), dengan tema “Pendidikan Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Milenial”.

Menurut TGB, untuk mencapai kemajuan yang besar disegala bidang, bangsa  ini harus didukung dan dibangun oleh generasi muda berkarakter kuat. Yakni generasi muda yang memiliki integritas pribadi dan sosial yang baik, moralitas yang kuat serta kejujuran yang tinggi.

Di hadapan sekitar 200 mahasiswa, TGB mengungkapkan pandangannya tentang agama dan hubungannya dengan Pancasila. Tuan Guru Bajang memaknakan Pancasila  sebagai ” Kemanusiaan  yang Berketuhanan Yang Maha Esa”.

Menurutnya, agama merupakan modal terpenting dan utama dalam membangun bangsa. Dan nilai nilai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat didalam wadah NKRI ini, termasuk Pancasila bersumber dari norma dasar dan meta norma  yang diambil dari nilai nilai ajaran agama.

“Pancasila adalah modal penting membangun bangsa,” kata TGB.

Tidak ada  satu pun nilai Pancasila sebagai dasar negara yang bertentangan dengan agama. Bahkan, nilai-nilai tersebut sangat fundamen dalam kehidupan manusia.

Karena itu, TGB mengajak para pemuda untuk membangun karakter yang kuat untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.  Terlebih pancasila ini merupakan hasil kesepakatan para pendiri bangsa sebagai modal sosial bagi warga negara.

Dengan modal ini, bangsa Indonesia akan lebih maju seiring semakin cerdasnya para pemuda memandang dan mencermati modal sosial tersebut.

“Maka, ketika ada yang bertanya kepada saya, Tuan Guru, kalau dalam satu kalimat menurut Tuan Guru, Pancasila itu apa? Saya sampaikan, kalau dalam satu kalimat bagi saya, pancasila itu adalah kemanusiaan yang berketuhanan,” ungkap Gubernur Alumni Al-Azhar tersebut.

Menurut TGB, dari lima sila yang ada di pancasila tersebut, empat diantaranya berbicara tentang kemanusiaan dan satunya berbicara tentang ketuhanan.

Sebagai modal sosial dan hasil konsensus para pendiri bangsa, TGB mengajak  seluruh mahasiswa yang hadir untuk betul-betul menghiasi ranah kehidupan dengan nilai-nilai baik yang ada dalam Pancasila.

Termasuk, jika suatu saat nanti para mahasiswa terjun ke dunia politik dan mengemban tugas besar untuk memperbaiki bangsa.

Praktik-praktik politik yang baik harus ditradisikan mulai saat ini, ajaknya. Generasi muda juga perlu mambangun karakter yang baik sejak dini dengan menjalankan ajaran agama,” tegas TGB.

Apalagi saat ini, generasi muda sudah masuk ke era milenial, dimana seluruh informasi yang terjadi di belahan dunia dapat diakses oleh siapa pun.  Era milenial tidak perlu dilawan atau dijadikan ancaman. Justru momentum itu harus dijadikan peluang untuk menyebar dan berbagi informasi tentang pengalam-pengalaman hebat kita.

“Generasi milenial merupakan generasi yang membangun kebersamaan melalui persahabatan dan pertemanan.,” katanya.

Sebelumnya Rektor UKI, Dr. Maruarar Siahaan mengapresiasi TGB yang menghadiri undangan sekaligus berbagi pengalaman dan wawasan kepada seluruh mahasiswanya. Kehadiran TGB tersebut harus dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa untuk menyerap dengan baik ilmu dan pengalaman yang disampaikan TGB.

Ia berharap, Pengalaman TGB yang sukses memimpin NTB serta wawasan kebangsaan yang dimilikinya, dijadikan modal bagi para mahasiswa jika suatu saat menjadi pemimpin di negeri ini.

Hadir juga saat itu Warek I, Dr. Wilson Rajaguguk Warek III, Dr Dhaniswara Harjono, Wakil Dekan Kerdid Simbolon dan ratusan mahasiswa UKI dan umum

AYA/Hms