Rizal Badila, Promosikan Lombok di Malaysia Lewat Lagu

Beberapa kali kurang sukses merilis lagu-lagu karyanya di negeri sendiri. Siapa nyana Rizal Badila, musisi asal Lombok ini justru berhasil meraih popularitas di negeri tetangga, Malaysia.

MATARAM.lombokjournal.com – – Berhasil merilis single duet bersama diva Malaysia, Azharina Azhar lewat lagu “Seribu Cinta” karya Rizal sendiri, pria asli Kopang, Lombok Tengah itu makin mantap menapakkan karir musiknya di Malaysia.

Rizal Badila

Bagi Rizal, merupakan pengalaman luar biasa bisa duet dengan diva Malaysia sekelas Azharina Azhar. Tapi yang lebih penting lagi, dengan berkiprah di Malaysia, Rizal mengaku ingin mempromosikan Lombok.

“Dan bisa mengharumkan nama Indonesia,” kata Rizal Badila, kepada Lombok Journal di Mataram, Senin (6/2).

Lagu-lagu ciptaannya,  yang dilantunkan pria kelahiran 1989 ini, memang banyak menyedot perhatian pencinta musik di negeri Jiran. sejak pertengahan 2016 lalu.

Konon, lagu Seribu Cinta yang dinyanyikan berduet bersama Azharina Azhar, kini selalu menempati chart unggulan di sejumlah stasiun radio di Malaysia, sekaligus menjadi single dengan request terbanyak di sana.

Bagi dunia pariwisata NTB dan Lombok khususnya, kiprah Rizal Badila di Malaysia, tentu sangat memberi keuntungan.Sebab, beberapa lagu Rizal, juga bertema keindahan pulau Lombok. Lagu yang enak didengar dan juga menjadi perhatian pecinta musik Malaysia adalah “Pulau Lombok”.

Lagu itu memang diciptakannya untuk menggambarkan keindahan dan kenyamanan di pulau Lombok. “Lewat lagu ini saya ingin semua orang tahu bahwa Lombok memang pulau yang sangat indah,” kata Rizal.

Tak tanggung-tanggung, untuk lagu Pulau Lombok ini, Rizal bersama Leegeer Management membuat video klip dengan latar hampir semua objek wisata di pulau Lombok.

“Kita explore keindahan Lombok, termasuk yang belum banyak terekspose. Bisa dilihat di youtube chanel Rizal Badila,” kata Rizal.

Upaya Rizal mempromosikan Lombok dan NTB secara umum melalui kiprahnya di Malaysia, juga didukung tim manajemen Rizal, dari Leegeer Management.

Direktur Leegeer Management, Min Nur’Aini Misrial mengatakan, masyarakat Lombok dan NTB pada umumnya boleh berbangga memiliki dengan talenta potensial seperti Rizal Badila.

“Waktu mengisi acara 17 Agustus di KJRI (Konsulat Jenderal RI) di Kuala Lumpur, pejabat-pejabat di sana memuji, ternyata selain alam yang indah Lombok memiliki anak muda yang sangat berbakat seperti Rizal,” kata wanita cantik yang akrab disapa Iin.

Iin mengatakan, dari sisi promosi potensi pariwisata NTB, sebenarnya sosok Rizal sangat potensial dan sudah terbukti melakukan sesuatu melalui talentanya di bidang musik. Pemerintah Provinsi NTB, menurut Iin, bisa mendukung kiprah Rizal ini dengan support-support yang memungkinkan diberikan oleh pemerintah.

“Sejauh ini kami bersama Rizal masih jalan sendiri, belum banyak dukungan terutama dari Pemerintah Provinsi NTB.Padahal Rizal ini sangat potensial, apalagi untuk mendatangkan wisatawan asal Malaysia ke Lombok ini,” katanya.

Duet bersama Azharina Azhar, menurut Iin, juga merupakan prestasi luar biasa untuk Rizal. Orang Lombok asli, ternyata punya talenta luar biasa hingga berhasil berduet dengan diva Malaysia itu.

Saat ini video klip Seribu Cinta yang menampilkan duet Rizal dengan diva Malaysia, tengah diproses dengan lokasi di beberapa objek wisata dan hotel di Lombok.

“Harapan kami agar apa yang dilakukan Rizal lewat karya-karya nyata itu bisa diapresiasi juga oleh Pemerintah NTB,” tukas Iin.

gra




Ekonomi NTB Tumbuh 5,82 Persen

Ekonomi Provinsi NTB selama tahun 2016 secara kumulatif mengalami pertumbuhan sebesar 5,82 persen dibanding tahun 2015.

MATARAM.lombokjournal.com —  Kalau dihitung dengan sektor pertambangan maka ekonomi NTB 2016 tumbuh sekitar 5,82 persen. “Jika tanpa tambang, tumbuh sekitar 5,71 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Endang Tri Wahyuningsih, Senin (6/2) di Mataram.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Endang Tri Wahyuningsih

Dipaparkan, sampai dengan triwulan IV 2016 perekonomian provinsi NTB yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp Rp116,25 Triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp23,74 Juta.

Sedangkan tanpa sub kategori pertambangan bijih logam PDRB Provinsi NTB atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp94,00 Triliun dan PDRB perkapia tanpa pertambangan bijih logam Rp19,20 juta.

Menurut Endang, lima besar kegiatan ekonomi sebagai penyumbang utama pertumbuhan ekonomi khususnya pada triwulan IV 2016 di NTB adalah Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,73 persen.

Menyusul setelah itu, jasa keuangan sebesar 0,51 poin, transportasi dan pergudangan besar 0,45 poin, pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,37 poin, dan konstruksi sebesar 0,32 poin.

gra




Giliran MUI NTB Menyoal Ahok

Minta Pemerintah Bersikap Netral

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta pemerintah RI agar bersikap netral terhadap kasus Penistaan Agama yang menjerat Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

MATARAMlombokjournal purchase viagra online in usa.com –  Rekomendasi  MUI NTB itu dihasilkan dalam rapat koordinasi bersama organisasi massa Islam se wilayah NTB, Senin (6/2) di Sekretariat MUI NTB di Mataram. Point itu menjadi bagian dari beberapa point Rekomendasi yang dihasilkan dari rakor.

Ketua MUI NTB, Prof Saiful Muslim

“Pemerintah RI agar bersikap netral dan tidak berpihak dalam kasus penistaan agama yang dilakukan saudara Ahok,” kata Ketua MUI NTB, Prof H Saiful Muslim, kepada wartawan usai rapat.

Rekomendasi itu senada dengan pernyataan sikap Pengurus Besar NW baru-baru ini, agar mewasdai ancaman pemecah belah NKRI. Selain itu juga menyoal sikap Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan pembelanya yang dinilai melecehkan Ketua Umum MUI, KH Ma’ruf Amin dalam persidangan kasus penistaan agama, Selasa (31/1).

Rakor MUIT yang dipimpin Prof H Saiful Muslim, itu dihadiri oleh pengurus wilayah Nahdathul Wathan (PWNW) H Mustaminudin Ibrahim dan H Alidah Nur, PW NU H Muhammad Harfin Zuhdi, PW Muslimat NU Hj Dewi Yani, PW Muhammadiyah H Isfanani, dan PW Pemuda Muhamadiyah Fathur Rijal.

Beberapa point yang disepakati bersama dalam rapat, antara lain mengecam tindakan Ahok yang dinilai melecehkan Ulama, dalam sidang penistaan agama yang melibatkannya sebagai terdakwa dengan saksi Ketua MUI H Ma’ruf Amin.

Selain itu, MUI NNTB merekomendasikan agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditangkap dan ditahan, serta diberhentikan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dan meminta agar semua bentuk kriminalisasi terhadap Ulama di Indonesia dihentikan.

“Rekomendasi dari rapat ini akan kami kirimkan ke MUI Pusat secepatnya,” kata Saiful.

Gra




Makanan Olahan IKM Sesaot Sudah Rambah Perhotelan

Produk industri kecil dan menengah (IKM) yang diproduksi masyarajak Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, sudah mulai diterima pasar perhotelan dan minimarket di Mataram dan Lombok Barat.

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com – – Produk-produk IKM itu seperti produk makanan olahan dari bahan buah-buahan lokal Sesaot, dan juga produk buah segar Sesaot.  Hal itu diun

Kepala Desa Sesaot, Yuni Hariseni saat menerima bantuan simbolik dari Ketua Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Hj Erica Zainul Majdi (foto: gra/Lombok Journal)

gkappkan Kepala Desa Sesaot, Yuni Hariseni.

Selain dijual di outlet masing-masing dan dijajakan di objek wisata pemandian Sesaot, produk produk juga sudah mulai masuk ke perhotelan dan minimarket.

Saat ini empat industri rumah tangga di Desa Sesaot sudah masuk perhotelan. “Dan produk-produknya sudah mulai diterima perhotelan dan minimarket,” kata Yuni, kepada Lombok Journal, Senin (6/2) di Lombok Barat.

Empat IKM itu antara lain, Marini, Ale-Ale, Maju Bersama, dan Cempaka. Produk berupa makanan dan jajanan seperti kripik, manisan buah, selai buah dan lainnya sudah masuk di pasar minimarket di Kota Mataram dan Lombok Barat.

“Untuk perhotelan juga sudah masuk di Hotel Santika Mataram dan beberapa hotel lain,” kata Yuni.

Yuni menjelaskan, semua produk IKM di Sesaot memanfaatkan hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang menjadi potensi unggulan di desa seperti buah-buahan lokal Rambutan, Durian, Manggis, Pepaya, dan Pisang.

Namun, Yuni berharap agar kualitas produk IKM di Sesaot bisa ditingkatkan lagi.

Apalagi setelah pencanangan Kampung Kreatif Sekawan Sejati oleh Dinas Pariwisata dan BRI cabang Mataram yang melingkupi Desa Sesaot, Buwun Sejati, dan Pakuan.

“Kami harap dengan program ini masyarakat terutama IKM bisa diberdayakan baik dari sisi kualitas produk, kemasan, dan juga sistem pemasaran,” tukasnya.

gra




Erica Majdi : Kebersihan dan Keamanan Nomor Satu

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com

Kebersihan dan keamanan paling utama yang harus diperhatikan pada sebuah destinasi wisata. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj Erica Zainul Majdi, menegaskan itu dalam sambutannya pada acara pencanangan Kampung Kreatif Sekawan Sejati, Minggu (5/2) di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.

Kalau sebuah destinasi wisata tidak bersih dan juga tidak aman, maka jangan berharap akan dikunjungi wisatawan.  “Dua hal ini yang paling penting dan utama, karena ini menyangkut kenyamanan bagi wisatawan,”kata Erica yang juga istri Gubernur NTB ini.

Erica mengatakan, kawasan Sesaot yang sudah menjadi salah satu destinasi wisata di Lombok, NTB, juga perlu terus meningkatkan kebersihan dan keamanan. Cara yang paling sederhana, paparErica, adalah dengan cara saling mengingatkan. Antara masyarakat, pengelola, dan juga pengunjung yang datang.

Menurutnya, bila perlu pengelola dan pokdarwis yang ada menggunakan kaos atau pin bertuliskan “Ingatkan saya kalau belum bersih”.

Jadi saling ingatkan. Soal kebersihan ini memang upaya yang harus terus menerus, ibaratnya rumah, sekarang disapu besok kotor lagi, disapu lagi.  “Jadi upaya yang melibatkan semua dan dilakukan terus menerus,” katanya.

Dengan upaya terus menerus dan saling mengingatkan itu, menurut Erica, secara perlahan akan terbangun sikap terbiasa bersih ke depan.

Dalam seremoni pencanangan tersebut, Erica secara simbolik menyerahkan bantuan Tim Penggerak PKK NTB kepada masyarakat pelaku UMKM di Sesaot dan sekitarnya, berupa peralatan kebersihan, peralatan masak, dan juga bibit pohon buah-buahan untuk mendukung penghijauan kawasan.

Ia berharap bantuan-bantuan itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat penerima.

“Saya harap bantuan ini bisa bermanfaat dan digunakan dengan amanah, karena kami dari PKK akan terus mencari masyarakat yang amanah dan terus memberikan bantuan dan juga pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan,” katanya.

gra




Kampung Kreatif Dicanangkan di Sesaot

LOMBOK BARAT click this link here now.lombokjournal.com – Pencanangan Kampung Kreatif Sekawan Sejati, Minggu (5/2) di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Lombok Barat  dilakukan Dinas Pariwisata NTB bersama BRI Cabang Mataram dan Tim Penggerak PKK Provinsi NTB.

Masyarakat pelaku usaha kecil dan menengah di tiga Desa itu bisa lebih mudah mengakses permodalan melalui perbankan

Kampung Kreatif Sekawan Sejati merupakan wadah kreatif bagi masyarakat di Desa Sesaot, Desa Buwun Sejati, dan Desa Pakuan, tiga desa yang berada di lingkar hutan dan juga taman wisata alam Sesaot.

“Tujuannya sebagai wadah kreatif dan sarana pengembangan kapasitas masyarakat di daerah destinasi wisata ini. Karena pariwisata saat ini berkaitan erat dengan keratifitas,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal.

Dalam konsep Kampung Kreatif, masyarakat pelaku usaha kecil dan menengah di tiga Desa itu bisa lebih mudah mengakses permodalan di perbankan melalui sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan BRI.

Dari sisi pembinaan dan pengembangan usaha, Tim Penggerak PKK NTB akan mengambil bagian untuk melakukan pelatihan-pelatihan skill dan juga produksi makanan olahan berbahan baku lokal.

“Dengan akses lebih mudah ke perbankan, kita harap masyarakat tidak lagi terjerat pinjaman di rentenir dengan bunga tinggi,” katanya.

Konsep Kampung Kreatif, tambah Faozal, juga akan bertahap mengubah persepsi dan mindset masyarakat yang tadinya berkecimpung di pertanian dan perkebunan agar terbuka bagi sektor pariwisata yang juga memiliki potensi menjanjikan.

“Kawasan Sesaot dan Buwun Sejati sudah terkenal dengan pemandian Sesaot dan Aik Nyet, sementara Pakuan terkenal dengan wisata agro. Nah, Kampung Kreatif ini dibentuk agar masyarakat lokal disini bisa merasakan manfaatnya secara ekonomi, dan tidak hanya menjadi penonton,” tukas Faozal.

Serenomi pencanangan Kampung Kreatif dihadiri juga oleh Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Erica Zainul Majdi, Kepala BRI Cabang Mataram, Jaya Hardana, sejumlah pejabat Pemprov NTB, unsur Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB, para Kepala Desa dan juga masyarakat setempat.

BACA : Erica Majdi: Kebersihan dan Keamanan Nomor Satu

Kepala BRI Cabang Mataram, Jaya Hardana mengatakan, BRI akan mendukung pengembangan pariwisata di Kampung Kreatif Sekawan Sejati yang melibatkan tiga Desa di lingkar hutan Sesaot.

“Akses untuk KUR akan kami permudah, dan saat ini kita juga sudah punya empat agen Brilink di kawasan ini untuk mendekatkan akses bagi masyarakat di sini,” katanya.

gra

 




Desa Setanggor, Jangan Dilewatkan Jika ke Lombok

Tamu Dijamu Makan Di Tengah Persawahan

Budaya agraris dan kearifan lokal masyarakat di sana Desa Setanggor di Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, bisa menjadi magnet yang menyedot kunjungan wisatawan.

LOGTENG.lombokjournal.com

Berjarak sekitar 9 Km dari Lombok International Airport (LIA), atau sekitar 15 menit perjalanan, Desa Setanggor dengan luas wilayah sekitar 650 hektare, menawarkan tidak kurang dari 10 spot wisata yang bisa dinikmati pengunjung.

Sanggar seni tradisional Desa Setanggor

Uniknya, semua spot wisata ini masih sangat alami dan berhubungan dengan kearifan lokal, kebiasaaan hidup masyarakat agraris di pedesaan. Pengunjung bisa berinteraksi dan terlibat kegiatan masyarakat setempat.

Mulai dari melihat aktivitas di kampung pusat tenun Sasak dan ikut belajar menenun, menyaksikan atraksi kesenian musik dan tari tradisonal, melihat aktivitas petani dan peternak lokal, hingga jamuan makan di tengah persawahan dengan menu lokal khas Lombok.

“Baru sekarang bisa merasakan nikmatnya makan di tengah persawahan,” kata Lala Haerul (23), mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang berkunjung ke Desa Setanggor.

Karena itu ia berpikir, Desa Setanggor harus dipromosikan. Lebih dari itu menurutnya, potensi ini harus didukung pemerintah. “Sebab bisa menjadi destinasi baru di Lombok,” kata Lala yang datang ke Desa Setanggor bersama empat orang temannya. Ia mengaku tergelitik untuk berkunjung ke Desa Setanggor setelah melihat video tentang Desa ini di situs Youtube.

Minggu siang itu, Lala dan rombongan dijamu makan siang oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Setanggor.

Menunya menu lokal, pelecing kangkung, pepes jamur, ayam santan Lombok, dan sambal terong. Tapi, bagi Lala dan teman-temannya, lokasi makannya yang luar biasa, di tengah persawahan yang menghijau.

Mereka menikmati hidangan itu di sebuah berugak (semacam gazebo tanpa dinding) yang terletak di lintasan pematang sawah desa.

“Semua tamu kami perlakukan sama, layaknya menjamu saudara yang datang dari jauh,” tutur Ida Wahyuni (29), pembina Pokdarwis Setanggor yang jiuga penggagas wisata desa Setanggor, Sabtu (4/2).

Lokasi untuk menjamu sengaja dipilih di tengah sawah, agar pengunjung biisa menikmati suasana alami pedesaan. Menurut Ida, makan di tengah persawahan merupakan salah satu spot wisata di Desa Setanggor yang paling diminati pengunjung.

“Terutama pengunjung domestik dari kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya. Juga menjadi favorit wisatawan mancanegara,” tutur Ida.

“Pernah juga ada tamu dari Australia yang sangat senang bisa mengambil singkong dan membakarnya sendiri di spot perkebunan yang kami sediakan. Mungkin bagi mereka ini pengalaman yang baru,” katanya.

10 Spot Ditawarkan

Desa Seranggor sebagian besar penduduknya petani. Desa Setanggor menawarkan wisata persawahan dan perkebunan, sebagai lokasi wisata agro dan kuliner.

Selain menikmati hidangan di sawah atau kebun, pengunjung bisa juga menyaksikan langsung aktivitas petani termasuk memetik hasil perkebunan, sepertu buah Naga.

Untuk wisata budaya, sebuah sanggar musik dan tari tradisional disediakan bagi pengunjung untuk menyaksikan berbagai aktraksi budaya setempat.

Sanggar seni di Setanggor sudah lama berlangsung dan menjadi tradisi yang tetap hidup. Aktivitas budaya masyarakat masih marak sampai sekarang. “Banyak juga wisatawan yang senang karena bisa berlatih menari atau belajar main alat musik tradisional,” kata Ida.

Di Sanggar Seni Setanggor juga tersimpan sebuah Gong Tua berdiameter 1 Meter, yang diperkirakan dibuat pada tahun 1828 silam. Gong Tua disimpan dalam sebuah ruangan tertutup berukuran 1,5 X 1,5Meter. Gong ini bisa berbunyi sendiri pada saat-saat tertentu.

Ngaji Al Qur’an di tengah persawahan

“Ini erat kaitannya juga dengan makam Raden Kekah, salah satu ulama penyiar Islam di Lombok, yang letak makamnya tak jauh dari Sanggar. Ini juga sudah menjadi wisata religi,” kata Ida.

Di lokasi lain, perkampungan pusat kerajinan tenun juga menjadi spot andalan Desa Setanggor. Di sini, selain bisa membeli cindera mata, pengunjung bisa melihat langsung bagaimana sejumlah wanita merangkai benang menjadi kain tenun khas Lombok dengan berbagai corak lokal.

Sentra tenun di Desa Setanggor.

Menurut Sekretaris Desa Setanggor, Genam (56), hampir 90 persen kaum wanita di Desa Setanggor punya kemampuan menenun kain, berkat tradisi turun temurun.

Berdasarkan data Pemerintah Desa Setanggor, jumlah penduduk Setanggor saat ini sekitar 2.026 Keluarga terdiri dari 4.606 jiwa tersebar di 14 Dusun di wilayah Setanggor.

Sekitar 1.800 penduduk di sana tergolong wanita dewasa dan ibu rumah tangga.

“Tenun ini tradisi dari dulu, sehingga hampir 90 persen wanita di Desa ini bisa menenun,” kata Genam.

Hanya saja, sebelum pusat tenun ini dibentuk produk tenun Setanggor dijual ke pusat tenun desa lain yang lebih terkenal, seperti Desa Sukarara, Lombok Tengah.

Pusat tenun Setanggor baru saja dibentuk sekitar 4 bulan yang lalu, dan kini sudah bisa menyerap produk masyarakat setempat sekaligus sebagai tempat pemasarannya.

Aktivitas menennun saat ini mulai terasa dampak ekonomisnya bagi masyarakat Desa Setanggor. Terutama sejak ada konsep Desa Wisata yang digagas mbak Ida dan Pokdarwis.

“Kami berharap ada perhatian juga dari pemerintah,” kata Genam, salah seorang penduduk.

Gra




Rapim Dishub Kota Mataram, Menyikapi Perubahan Struktur Organisasi

Rapat Pimpinan (Rapim) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram yang berlangsung di Hotel Lombok Garden di Mataram, Sabtu (4/2), selain menyamakan persepsi menyikapi perubahan struktur organisasi, diharapkan juga meningkatkan integritas pejabat

Kadis Perhubungan Kota Mataram

“Supaya tidak terjadi tumpah tindih dalam menjalankan SOP,” kata Kepala Dishub Kota Mataram, Drs H Khalid saat memberi sambutan.  Rapim diharapkan menghasilkan rekomendasi  bagi aparat agar pelaksanaan tugas jadi lebih baik.

Khalid mengingatkan, apa yang ditandatangani tentang Pakta Integritas secara berjenjang, harus diimplementasikan dalam menjalankan pelaksanaan tugas. “Harus sesuai pakta integritas,” tegasnya sambil menambahkan, membangun Dishub agar mencapai Piala Wahana Tata Nugraha 5 kali membutuhkan anggaran memadai.

Dalam kesempatan sama, Asisten II Pemkot Mataram, Wartan, SH MH mengatakan, perda baru tentang struktur organisasi yang baru mempunyai dampak signifikan useful link. “Perlu penyamaan persepsi sesuai Undang-undang,” ujar Wartan saat membuka Rapim.

Asisten II Pemkot Mataram, Wartan, SH MH

Menurut Asisten I Pemkot Mataram, Lalu Martawang, penyelenggaraan rapim yang berlangsung hari Sabtu, menunjukkan keihlasan aparat Pemkot Mataram yang bertekad meningkatkan kinerjanya. “Keihlasan ini harus dicatat,” kata Martawan yang dalam kesempatan itu bicara selaku Wakil Ketua  Tim Saber Pungli Kota Mataram.

Mantan  Kepala Bappeda Kota Mataram itu juga menyinggung tentang penilaian kinerja Kota Mataram yang belum mencapai nilai B. “Sebab Mataram belum punya renstra SKPD. Karena itu penyelenggaraan rapim atau saya lebih suka menyebut rapat kerja, itu sangat urgen,” kata Martawang.

Menyinggung soal anggaran, Martawang menganggap penting peningkatan anggaran untuk membangun dan meningkatkan kinerja Dishub. Ia mengingatkan, saat masih menjadi Kepala Bappeda Martawang  mengembalikan perolehan PAD kepada SKPD yang bersangkutan. Menurutnya, SKPD yang menghasilkan PAD yang pertama berhak memperolehnya.

“Untuk peningkatan kinerja harus dibarengi dengan peningkatan anggaran,” kata Martawang.

Saber Pungli

Dalam rapim itu, Martawan yang memang menyampaikan materi tentang operasi Saber Pungli, menjelaskan tentang Perpres 16/2017 yang mengamanatkan tentang pentingnya Satgas Saber Pungli (Sapu Bersih Pungutan Liar). “Substansinya, pembentukan satgas merupakan tugas spesifik dari pimpinan Negara,” katanya

Dikatakan, untuk menyapu bersih perlu lebih dulu membersihkan sapunya. Setelah itu, diperlukan pemahaman, mana pungutan yang liar dan tidak liar. Dari keseluruhan panjang lebar uraiannya, intinya Martawan mengharapkan SKPD menjalankan mekanisme pencegahan.

“Tiap SKPD harus membentuk tim internal saber pungli,” kata Martawang.

Acara yang dipandu Sekretaris Dishub Kota Mataram, Drs Cukup Wibowo, MMPd itu, juga menghadirkan Kepala Ombudsman Perwakilan NTB, Adhar hakim, SH. Adhar menguraikan tentang materi “Peningkatan Pelayanan Publik”. Selain itu, akademisi pakar Tata Kota, Faris Permadi’ juga menyampaikan materi  ‘Pengelolaan  Transportasi dan Perencanaan Pembangunan Kota Yang Berkelanjutan”.

Rr

 




Tersesat di Rinjani Usai Benahi Tower Pantau Potensi Air

MATARAM.lombokjournal.com – – Dua orang yang sempat tersesat beberapa hari di kawasan gunung Rinjani, Mustaqim dan Marwi, merupakan petugas teknisi yang memperbaiki tower transmisi informasi potensi air NTB.

Tower tersebut merupakan Program Kerjasama Badan Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I  bersama Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), yang dipasang di kawasan bukit Kondo, Kecamatan Batu Kliang.

Keduanya memperbaiki tower yang merupakan obyek PKS antara Balai TNGR dengan Balai Wilayah Sungai. “Perbaikan dilakukan oleh BWS NTB I dikarenakan adanya gangguan jaringan yg mengakibatkan tower tidak dapat berfungsi,” kata Kepala Balai TNGR, Agus Budi  Santosa, kepada lombokjournal.com, Sabtu (4/2).

Dijelaskan, kedua korban berangkat menuju bukit Kondo di kawasan TNGR pada 24 Januari lalu. Setelah selesai memperbaiki tower, 1 Februari 2017 sekitar pukul 13.00 Wita mereka hendak kembali dengan melalui jalur yang mereka buka untuk memotong jalur agar lebih dekat.

Namun jalur itu banyak tebing terjal dan curam, sehingga kedua korban kehilangan arah dan tersesat.

“Pada Jumat 3 Februari sekitar pkl 11.30 Wita mereka menghubungi keluarga  dan menyampaikan kalau mereka tersesat,” papar Agus.

Saat itu juga pihak keluarga menyampaikan informasi ke petugas TNGR di Resort Setiling dan kemudian petugas TNGR bersama masyarakat Talun Ambon,Kecamatan Batu Kliang, dan Tim Basarnas Mataram  melakukan pencarian.

Menurut Agus, pada Sabtu (4/2) Februari sekitar pukul 15.00 Wita petugas mendapat informasi bahwa korban telah ditemukan di wilayah  Joben. Kemudian tim menuju ke lokasi dan sekitar pukul 15.50 Wita tim menemukan korban sudah berada di salah satu rumah warga Joben bernama Herman.

“Saat ditemukan satu orang dalam keadaan lemah dan satu orang pingsan karena sudah dua hari tidak makan. Tapi saat ini kondisi mereka sudah membaik dan sudah kembali ke pihak keluarganya,” kata Agus.

gra




Dua Orang YangTersesat di Rinjani Ditemukan dalam Kondisi Lemas

MATARAM.lombokjournal.com — Dua orang yang sebelumnya dilaporkan tersesat dan hilang di kawasan pendakian Gunung Rinjani, masing-masing Mustakim (33), warga Babakan dan Marwi/Muhri (37) warga Punia, Kota Mataram,  akhirnya berhasil ditemukan pada Sabtu sore (4/2), dalam kondisi selamat.

“Dua korban ditemukan selamat, meski dalam kondisi lemas,” kata Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram, I Putu Cakra.

Kedua korban berhasil ditemukan oleh warga yang melintas di sekitar kawasan Joben, Otak Kokok, Lombok Timur, sekitar pukul 15.45 Wita.

Putu Cakra menjelaskan, saat ditemukan warga, korban dalam kondisi lemas. “Kemudian penemuan ini dilaporkan ke Polsek Kopang Lombok Tengah dan diteruskan ke Basarnas,” katanya.

BACA : Tersesat  di Rinjani Usai Benahi Tower Pantau Potensi Air

Begitu menerima laporan, tim SAR beserta keluarga korban yang sebelumnya melakukan pencarian di daerah Aik berik, Benang Stokel dan Bermayung langsung menuju lokasi penemuan untuk  penjemputan dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga.

Sebelumnya, pada  Jumat sore (3/2) pukul 17.45 Wita, Basarnas Kantor SAR Mataram menerima laporan dari Bapak Zainal warga Babakan – Mataram bahwa dua tersesat di Gunung Rinjani tesesat.

Menurut keterangan dari Zainal, Selasa (24/01) lalu, dua korban mendaki melalui jalur Benang Stokel menuju pelawangan Benang Stokel Gunung Rinjani dalam kegiatan pemasangan kamera pemantau milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia.

Kemudian hari Jumat pagi (3/2), korban hendak turun melalui jalur yang sama tapi korban salah jalan dan tersesat.  Menyadari diri tersesat, korban langsung menghubungi pihak keluarga, untuk meminta bantuan ke Basarnas.

Korban terakhir kali berkomunikasi dengan keluarganya pada pukul 11.30 Wita tadi pagi dan korban mengaku kehabisan logistik.

“Tapi syukurlah dua korban berhasil ditemukan dalam kondisi selamat,” katanya.

Gra