Cuaca Buruk, Penyeberangan Lembar-Padangbai Masih Aman

Muhammad Yasin, Manajer Operasional PT ASDP Lembar.(foto: gra/lombokjournal.com)

LOMBOK BARAT – lombokjournal.com Cuaca buruk, hujan, dan angin kencang yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa hari terakhir, belum mengganggu aktivitas penyeberangan Lembar-Padangbai.

“Sampai saat ini penyeberangan masih aman dan lancar. Ada 24 trip sehari, jadi setiap jam kapal jalan,” kata Manajer Operasional PT ASDP Lembar, Muhammad Yasin, kepada lombokjournal.com di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.

Menurut Yasin, pihak Dirjen Kesyahbandaran dan Operator Pelabuhan (KSOP) dan juga Dinas Perhubungan NTB memang sudah mengeluarkan peringatan pada 7 Februari lalu, terkait angin kencang yang terjadi di wilayah NTB.

Peringatan ditujukan pada armada kapal penyeberangan dan nahkoda, juga kepada institusi terkait termasuk ASDP selaku operator pelabuhan penyeberangan, agar mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi.

Kepada pemilik kapal dan nahkoda, lanjut Muhammad Yasin, peringatan itu meminta agar mengutamakan keselamatan penyeberangan dan kembali ke pelabuhan jika di tengah perjalanan ada angin kencang dan gelombang tinggi.

Sementara kepada operator pelabuhan diminta untuk tidak memaksakan aktivitas penyeberangan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan.

“Tapi penyeberangan Lembar-Padangbai yang melintasi Selat Lombok ini cenderung aman. Tinggi gelombang masih di bawah 1,5 meter, sehingga kita tetap buka,” kata Yasin.

Ia menjelaskan, tinggi gelombang di Selat Lombok tidak terlalu terpengaruh angin kencang yang terjadi di wilayah NTB karena posisinya yang diapit Gunung Rinjani di Pulau Lombok dan Gunung Agung di Pulau Bali.

Ia mencontohkan, saat angin kencang terjadi pada 7 Februari dan membuat tinggi gelombang di perairan laut utara dan selatan mencapai 3 meter, di Selat Lombok tinggi gelombang hanya mencapai 1,7 meter saja.

“Pada Selasa sore, kita memang sempat tunda penyeberangan selama empat jam. Tapi itu bukan penutupan, hanya penundaan karena ada tekanan angin kencang di sekitar pintu lintasan,” kata Yasin.

Menurut Yasin, pihak ASDP Lembar akan tetap mengutamakan keselamatan penyeberangan, dan juga kebutuhan parapengguna jasa penyeberangan yang menghubungkan Lombok dan Bali itu.

“Ya tentu kita sama-sama berharap agar cuaca tidak buruk lagi sehingga arus transportasi bisa tetap lancar,” katanya.

Berdasarkan data ASDP, Pelabuhan Lembar-Padangbai dengan 24 trip kapal per hari, rata-rata per hari mengangkut 6 bus besar, 143 truk Fuso, 90-120 truk PS standar, 50 mobil minibus, dan 250 sepeda motor.

gra




Bawa Sabu, Pemuda Pengangguran Ditangkap

IS (kiri) saat digiring aparat kepolisian Polres Mataram, Rabu (8/2).(foto: hers/lombokjournal.com)

Pelaku yang ditangkap di Jalan Dr Wahidin Soedirohusondo Rembiga, Kota Mataram itu berusaha membuang sabu yang dibawanya.

“Tersangka ini berupaya membuang barang bukti sabu, yang dibawanya, dengan cara diinjak,” jelas Kasubag Humas Polres Mataram AKP Made Arnawa, Rabu (8/2).

Pengakuan tersangka, satu poket sabu seberat 0,64 gram diperolehnya dari seseorang berinisial Az, yang masih diburu polisi.

Sementara ini polisi masih mendalami, sejak kapan tersangka memiliki ketergantungan terhadap sabu, serta dari siapa saja barang haram itu diperolehnya.

“Dalam pengembangan, termasuk mengejar Az penyuplai sabu kepada tersangka,” ujar Made Arnawa.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal 112 dan 127 ayat 1, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman penjara maksimal 12 tahun, dan minimal 4 tahun. Hers




Banjir Terjang 6 Dusun di Kecamatan Empang

Dengan menggunakan kapal karet petugas melakukan evakuasi warga yang terkena banjir di Kecamatan Empang, Sumbawa.(foto: dok)

SUMBAWA – lombokjournal.com Akibat hujan yang tak henti sejak Selasa petang (7/2) pukul 18.00 Wita hingga Rabu (8/2) pukul 11.00 Wita menyebabkan enam dusun di Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa terendam banjir. Enam dusun tersebut adalah Dusun Parang A, Dusun Parang B, Dusun Bontong, Dusun Tiu Sangat, Dusun Bonto, dan Dusun Tarano.

Ketinggian air mencapai 1 meter hingga 1,5 meter merata di hampir semua dusun kecuali Dusun Tarano karena letaknya lebih tinggi dari dusun yang lain. Kondisi ini memaksa sejumlah warga mengungsi ke beberapa tempat yang tidak terkena terjangan banjir, seperti lapangan bola Dusun Bonto.

“Yang tidak begitu parah hanya Dusun Tarano karena lebih tinggi. Jadi warga sejak semalam sudah mengungsi ke tempat-tempat yg tidak terkena banjir,” jelas Kepala Desa Labuhan Bontong Abu Bakar, Rabu (8/2) yang dihubungi lombokjournal melalui jaringan telepon genggamnya.

Selain merendam pemukiman, banjir yang diduga berasal dari gunung ini juga merendam lahan pertanian dan tambak siap panen milik penduduk desa yang berpenghuni 789 KK ini.

“Lahan pertanian kemungkinan gagal panen karena terendam 150 hektare dan tambak udang dan ikan bandeng 300 hektare mutlak gagal panen,” ujarnya.

Korban banjir saat ini, sangat membutuhkan makanan pokok, seperti beras, mi instan, dan air minum.

Kerugian akibat banjir ini, termasuk rumah yang rusak dan hanyut masih belum dapat dikalkulasi karena terjangan banjir masih terjadi hingga saat ini.

“Untuk rumah yang roboh dan terbawa air banjir pasti ada tapi kami belum tahu. Kami tidak bisa ke sana karena air masih besar dan deras,” imbuhnya.

Sejauh ini bantuan dari tim tanggap bencana BPBD Sumbawa masih belum tiba di lokasi dan memberikan bantuan. Hanya tim relawan tanggap bencana Muhammadiyah yang memberikan bantun termasuk evakuasi warga yang rumahnya terendam.

Sementara, Ketua Tim Relawan Tanggap Bencana Perserikatan Muhammadiyah, Muslim menyebut sejauh ini, tim relawan telah bergerak ke lokasi untuk memberikan bantuan kebutuhan dasar yang dibutuhkan penduduk.

“Tadi kami sudah koordinasi dengan Pengurus Daerah Muhammadiyah Sumbawa, katanya sudah ada tim yang bergerak ke sana,” jelasnya. Hers




Penumpang Kapal Pesiar Belanda, Berwisata ke Lombok

Kapal pesiar MV Volendam

LOMBOK BARAT – lombokjournal.com Sekitar 1.968 penumpang kapal pesiar MV Volendam berbendera Belanda, Selasa (7/2) menghabiskan waktu hampir seharian untuk berwisata ke sejumlah destinasi wisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Volendam singgah di Lembar, Selasa pagi hingga malam. Jadi ribuan penumpang yang merupakan wisatawan dari Eropa sempat mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Lombok,” kata GM PT Pelindo III Lembar Baharuddin kepada lombokjournal.com.

Dijelaskan, kapal pesiar jenis cruise itu mengangkut sekitar 1.372 penumpang dan 596 orang awak kapal yang merupakan wisatawan asal negara-negara eropa didominasi Belanda.

Volendam melepas jangkar pada jarak 2 Mil Laut dari terminal pelabuhan Lembar, kemudian mendistribusikan penumpang menggunakan sekoci ke terminal Pelabuhan Lembar.

GM PT Pelindo III Lembar Baharuddin.(foto-foto: gra/lombokjournal.com)

Menurut Bahar, jajaran Pelindo menyambut kedatangan para wisatawan itu dengan suguhan hiburan musik tradisional Gendang Beleq dan juga tari-tarian lokal.

“Mereka yang turun ada yang langsung ikut paket wisata yang dikelola travel agent ada juga yang langsung mengunjungi destinasi dan pusat belanja secara sendiri-sendiri menggunakan taksi dan mobil travel,” kata Baharuddin.

Sedikitnya 15 armada Bus dari agen Lombok Paradise dan 25 kendaraan travel dari Kopaja, mengantarkan para wisatawan dengan tujuan rute wisata Sekotong, Kuta Lombok Tengah, Mataram Mall, Senggigi, kerajinan tenun Sukarara, kerajinan gerabah Banyumulek, Taman Narmada. Beberapa di antaranya juga berwisata ke Gili Nangu, Gili Kedis, dan Gili Sudak dengan menggunakan waterboat.

“Kedatangan kapal pesiar ke daerah NTB khususnya Pulau Lombok ini tentu sangat menunjang pendapatan devisa daerah serta negara dan juga bisa memperkenalkan daerah-daerah  pariwisata yang ada di wilayah Lombok ini,” katanya.

gra




Suryani Beri Semangat Anak Penderita Kanker Tulang

Hj Suryani Ahyar Abduh, Selasa (7/2) mengunjungi rumah Adrian Prawira (13), penderita kanker tulang, di Lingkungan Perigi, Kelurahan Dasan Agung, Mataram.

MATARAM.lombokjournal.com  –  Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mataram, Hj Suryani AhyarAbduh juga memberikan semangat secara langsung pada Adrian. Dalam kunjungannya Suryani  juga memberi bantuan biaya pengobatan.

Bertemu langsung dengan Adrian, Hj Suryani tampak terharu melihat langsung kondisi Adrian.  Namun kunjungan istri orang nomor satu di Kota Mataram itu memberi semangat. Anak semula hanya mampu berbaring, berusaha bangkit dan menyalami tamunya.

“Tetap semangat ya Adrian, harus cepat sembuh supaya bisa sekolah lagi,” kata Hj Suryani pada Adrian.

Adrian Prawira, siswa SMPN 13 Kota Mataram ini mengalami pembengkakan serius pada tulang lutut kaki kanannya, yang didiagnosa sebagai kanker tulang. Menurut pihak keluarga, Adrian mulai menderita sakit itu sejak terjatuh dari bermain sepakbola pada November 2016 lalu.

Usai kejadian itu Adrian sempat dibawa ke pengobatan alternatif, dan juga ke salah satu Rumah Sakit Swasta di Kota Mataram. Namun cidera yang dideritanya tak kunjung sembuh, hingga akhirnya divonis mengidap kanker tulang.

Sejak itu, pembengkakan di lutut Adrian makin membesar dan membuatnya tak bisa berjalan. Sebelumnya, Walikota H Ahyar Abduh sudah memerintahkan jajaran Dinas Kesehatan Kota Mataram melihat kondisi Adrian dan membawanya menjalani perawatan.

Hanya saja, trauma akibat perawatan medis sebelumnya masih membuat Adrian selalu menolak dan menangis setiap kali hendak dibawa kerumah sakit. Sejauh ini, pihak Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram juga masih berupaya melakukan hipnoterapi oleh hipnoterapis profesional agar trauma yang dialami Adrian hilang.

Ketua TP PKK Kota Mataram Hj Suryani mengatakan, dukungan moril dan suport semangat padaAdrian harus terus dilakukan agar tidak trauma lagi dan Adrian mau dibawake Rumah Sakit untuk mendapat perawatan semestinya.

Meski sakit yang diderita Adrian cukup berat, bahkan mungkin harus mendapat rujukan ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar, namun ia yakin Pemerintah Kota Mataram akan membantu maksimal.

“Semoga ananda Adrian bisa segera hilang traumanya, segera mendapat pelayanan kesehatan seperti seharusnya. Yang penting jangan sampai kehilangan harapan,” katanya.

hms/gra




Tercatat 38 Pohon Tumbang di Mataram Akibat Angin Kencang

Angin kencang menumbangkan sekitar 38 pohon di Kota Mataram. Ratusan personil gabungan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, BPBD Kota Mataram, dan kepolisian diterjunkan untuk membersihkan pohon tumbang.

MATARAM.lombokjournal — “Data terakhir ada 38 pohon tumbang di 11 titik di Kota Mataram. Tim gabungan sudah langsung bekerja sejak pagi. Agar tumbangan pohon tidak mengganggu lalu lintas,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Kemal Islam, Selasa (7/2) di Mataram.

Menurut Kemal, pohon yang tumbang di Kota Mataram umumnya masih berusia 10 hingga 15 tahun dan masih kokoh. Hanya saja, kondisi tanah yang kekerasannya berkurang akibat intensitas hujan beberapa hari terakhir membuat akar pohon mudah tercerabut.

“Kalau dari segi usia pohon masih layak dan kuat try these out. Tapi karena kondisi tanah yang lembek akibat hujan, jadi tumbang saat diterpa angin kencang,”katanya.

Ia mengatakan, hingga saat ini Dinas Permukiman menerjunkan 68 orang, BPBD Kota Mataram 50 orang, Dinas PU Mataram 60 orang, dibantu petugas kepolisian Mataram untuk menangani masalah pohon tumbang.

Gra




Aliran Listrik PLN Terganggu Akibat Angin Kencang

Hujan disertai angin kencang yang melanda Pulau Lombok sejak minggu lalu menyebabkan pohon tumbang dan beberapa infrastruktur kelistrikan, khususnya jaringan kabel PLN terganggu.

MATARAM.lombokjournal.com — Saat ini PLN Area Mataram terjunkan 18 tim teknisi untuk perbaiki jaringan di sejumlah lokasi terdampak.

Manajer PLN Area Mataram, Chaidar Syaifullah, mengakui dalam seminggu terakhir memang pemadaman listrik sering terjadi. Kondisi ini disebabkan karena cuaca hujan dan angin kencang, yang membuat pohon-pohon bertumbangan dan menimpa jaringan kabel PLN. Salah satu contoh jaringan di Jalan W.R. Supratman, Kota Mataram, putus karena tertimpa pohon rubuh.

“Kami mohon maaf kepada pelanggan atas pemadaman yang terjadi. Kami berusaha semaksimal mungkin memperbaiki jaringan yang terganggu dengan menurunkan tim teknisi yang ada,” kata Chaidar, Selasa (7/2) di Mataram.

Menurutnya, akibat banyaknya jaringan yang terganggu, beban penggunaan listrik di Pulau Lombok juga mengalami penurunan yang signifikan.

Normalnya, beban puncak pada siang hari mencapai 140 megawatt (MW), namun hari ini (7/2) hanya sebesar 70 MW. Sementara daya mampu pembangkit di Pulau Lombok mencapai 224 MW.

“Ada pengurangan penggunaan beban sekitar 50 persen. Jadi pemadaman ini bukan karena PLN kekurangan daya, tapi karena gangguan jaringan, akibat angin kencang,” katanya.

Ia menambahkan, tidak hanya di Pulau Lombok, angin kencang juga membuat jaringan di Bima terganggu. Sekitar 250 pelanggan di tiga wilayah, yaitu Wera, Kwangko, dan Pekat mengalami pemadaman akibat aliran listrik terganggu.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, angin kencang diprediksi masih akan terjadi hingga Kamis (9/2). Adanya pusat tekanan rendah di barat laut Benua Australia (994 hPa) yang menarik massa udara di sekitar wilayah NTB dengan kuat sehingga dirasakan sebagai angin kencang.

Untuk meminimalisir gangguan, PLN menghimbau masyarakat untuk secara rutin memangkas pohonnya yang berada di dekat jaringan PLN.

“Jika masyarakat tidak berani memangkas pohonnya yang dekat jaringan, PLN siap untuk membantu, karena kita punya petugas untuk itu, yang penting diizinkan saja oleh pemilik pohon. Demi kepentingan bersama.” pungkas Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah NTB, Fitriah Adriana.

Selain itu, PLN juga mengajak masyarakat untuk segera melaporkan ke contact center PLN 123 atau ke Kantor PLN terdekat apabila menemukan pohon tumbang dan mengenai jaringan listrik.

Gra

 




Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertimpa Pohon

Seorang pengendara sepeda motor, tewas akibat tertimpa pohon tumbang di jalan Brawijaya tepatnya di depan SD Internasional, Seganteng, Cakranegara.

MATARAM .lombokjournal.com – Pengendara itu tak menduga, tiba-tiba pohon tumbang saat ia melintas dan tak bisa menghindar.  “Korban tertimpa pohon tumbang saat melintas di jalan Brawijaya. Meninggal di tempat kejadian,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, H Muhammad Rum, Selasa (7/2).

Kejadian itu sekitar pukul 10.37 Wita. Korban yang diidentifikasi sebagai Sapi’in (38), pedagang ayam, warga Kembang Kuning, Narmada, Lombok Barat mengendarai sepeda motor honda Kharisma melintas di lokasi kejadian saat pohon tumbang diterpa angin kencang.

“Jenasah korban langsung dibawa pihak kepolisian ke RS Bhayangkara,”katanya.

Angin kencang sejak Selasa pagi (7/2) di Kota Mataram menyebabkan sedikitnya delapan pohon besar di lokasi berbeda tumbang. Beberapa baliho ukuran besar juga tampak roboh di Jalan Pejanggik sekitar Islamic Center

Baliho besar roboh

Masyarakat khususnya di Kota Mataram agar berhati hati bila berada di luar rumah. Terutama jika melintasi jalan yang terdapat pohon besar.

Gra




Angin Kencang Tumbangkan Pohon Besar di Mataram, Pengendara Motor Tewas

Angin kencang sejak Selasa pagi (7/2) di Kota Mataram menyebabkan sedikitnya delapan pohon besar di lokasi berbeda, tumbang.

MATARAM.lombokjournal.com — Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menyebutkan, hingga Selasa siang tercatat delapan pohon tumbang masing-masing di jalan lingkar selatan depan SMKN 9 Mataram, depan kantor Camat Cakra, depan Islamic Center, depan SDN 23 Mataram Karang Bedil, depan TK Internasional Seganteng, di belakang gedung Al Ikhsan Ampenan, di depan kantor Lurah Karang Pule, dan di depan lapangan sepak bola Babakan.

Pohon tumbang di depan Masjid Raya At Taqwa

Di depan kantor Inspektorat NTB di Jalan Pejanggik tampak petugas patroli BPBD Kota Mataram sedang bembersihan pohon tumbang. Untungnya pohon itu tumbang tidak ke jalan raya. Demikian juga di depan mesjid Raya At Taqwa , pohon tumbang menghalangi jalan.

Baliho tumbang

Tumbangnya pohon-pohon di musim angin ini menyebabkan tewasnya seorang pengendara sepeda motor yang melintasi Jalan Brawijaya Mataram

BACA : Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertimpa Pohon

Selain itu, baliho berukuran besar di sekiitar Islamic Center juga tumbang. “Mestinya di musim angin besar, pemilik baliho itu tahu diri, kontrol  tu balihonya, kalau rubuh ke jalan raya bisa mencelakai orang,” kata seorang pengendara sepeda motor.

“Upaya yang telah dilakukan oleh tim BPBD Kota Mataram sudah melakukan pembersihan lokasi kejadian pohon tumbang sehingga dapat di lalui oleh kendaraan,” kata Kepala BPBD NTB, H Muhammad Rum, saatdihubungi di Mataram, Selasa (7/2) siang.

Rum mengimbau masyarakat, khususnya  warga di Kota Mataram agar berhati hati bila berada di luar rumah. Terutama jika melintasi jalan yang terdapat pohon besar.

Gra

 




Dicky Adrian, Berobat Hipertensi Kronis Seumur Hidup

Dicky Adrian, Human Resources Manager Hotel Aston Inn di Mataram

Tak seorang pun menginginkan menderita penyakit kronis. Tapi tak seorang pun bisa menolak kapan pun penyakit datang.

MATARAM.lombokjournal.com

Dicky Adrian, Human Resources Manager Hotel Aston Inn di Mataram, mengaku sejak tahun 2014 mengidap penyakit hipertensi kronis. Pada awalnya, tekanan darahnya bisa mencapai 180 bahkan sering lebih dari itu. Meski daya tahan tubuhnya masih cukup baik, Dicky mencemaskan kalau sewaktu-waktu tekanan darahnya kebablasan naik.

Atas saran dokter —  itu terjadi tahun 2014 — Dicky akhirnya melakukan pemeriksaan darah lengkap. Setelah pemeriksaan, baru diketahuinya kalau ia mewarisi gen penyakit yang turun dari orang tuanya, hipertensi kronis.

Sejak saat itu, tiap hari Dicky harus mengkonsumsi obat valsatran 80 mg dan amlodipine 5 mg  untuk  menormalkan tekanan darahnya. “Saya harus mengkonsumsi dua macam obat itu pagi sore, seumur hidup,” tutur Dicky pada Lombok Journal, Senin (6/2).

Kalau dihitung jumlah biaya, pengeluaran untuk membeli dua jenis obat itu sekitar Rp500 ribu. Belum lagi pengeluaran kemungkinan pengobatan lainnya. Tentu, jumlah itu tak terlalu membebani kalau hanya dua atau tiga kali dikeluarkan.  Namun kalau harus berlangsung seumur hidup, akan jadi beban berat saat usia tak lagi produktif.

Tapi karena Dicky menjadi peserta BPJS Kesehatan, semua kesulitan biaya berobat teratasi.

“Kalau sudah sakit, kita masih memikirkan biaya berobat, nanti tambah sakit,” tutur Dicky, yang mengaku saat ini tekanan darahnya sudah normal.

Dikatakannya, sebanyak 74 orang karyawan Hotel Aston Inn Mataram, semua telah tercatat sebagai peserta BPJS Kesehatan. Keikutsertaan karyawan menjadi peserta bukan semata-mata karena perintah Undang-undang yang mewajibkan perusahaan mendaftarkan karyawannya menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Tiap karyawan Aston Inn hanya membayar 1 persen dari 5 persen yang harus dibayar peserta BPJS Kesehatan. “Aturannya bagus. Karyawan disubsidi. Kalau gajinya Rp7 juta hanya membayar iuran Rp70 ribu, sisanya dibayarkan perusahaan. Kalau karyawan sakit, semua biaya ditanggung pihak BPJS,” kata Dicky.

BPJS Center

Dicky bercerita pernah mendapat keluhan karyawannya, yang sempat ditolak rumah sakit karena dianggap belum bayar iuran. Karena itu ia komplin ke pihak BPJS Kesehatan karena semua iuran selalu dibayarnya tepat waktu. Ternyata ada kesalahan sistem, dan akhirnya bisa diselesaikan.

Tapi kesalahan serupa sering menimbulkan kesalahpaham. Tidak sedikit terjadi keluhan pasien BPJS yang masih harus mengeluarkan biaya rumah sakit.

Karena itu, menurut Dicky, antara pihak rumah sakit dan pasien sering tidak terjalin komunikasi yang baik, yang menyebabkan pasien masih harus membayar biaya tambahan.

“Kalau di rumah sakit tidak tersedia obat yang dibutuhkan, dia harus mencari entah bagaimana caranya. Kalau rumah sakit tidak bisa mencarikan obat, tidak usah buka rumah sakit,” tegas Dicky.

Sebab kalau pasien ke rumah sakit sesuai dengan indikasi dokter, atau sesuai prosedur, tidak ada alasan harus membayar.  Prosedur yang harus dimulai, dengan rujukan dari pihak fasilitas kesehatan tingkat pertama. Namun diakuinya, tidak semua pasien bisa berkomunikasi dengan baik dengan pihak rumah sakit.

Karena itu, selain perlunya sosialisasi pihak BPJS ke rumah sakit, disarankannya di tiap rumah sakit mestinya ada  BPJS Center.” Itu sangat membantu menerima komplin pasien, dan memberi penjelasan pihak rumah sakit,” saran Dicky.

Dicky yakin, kalau semua sesuai prosedur dilakukan maka tidak ada biaya lagi yang harus dikeluarkan dari kantong pasien. Bahkan seandainya pasien direkomendasi harus ke rumah sakit Harapan Kita di Jakarta, BPJS Kesehatan akan menanggung semua biaya pengobatan.

Er (adv)