Nilai Ekspor NTB Turun, Impor Naik

Nilai ekspor Provinsi NTB bulan Januari 2017 mengalami penurunan, bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Desember 2016

MATARAM.lombokjournal.com — Badan Pusat Statisik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat nilai ekspor Provinsi NTB bulan Januari 2017 mengalami penurunan, bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Desember 2016.

Nilai ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat selama bulan Januari 2017 sebesar USD 51.624.474. Nilai tersebut menurun 73,62 persen dibandingkan dengan bulan Desember dengan nilai ekspor sebesar USD 195.677.273.

“Penurunan disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor barang tambang/galian non migas, yang memiliki kontribusi ekspor sangat dominan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik NTB ,Kamis (16/2).

Dijelaskannya, pada bulan Januari 2017, ekspor terbesar ditujukan ke negara Philipina senilai 99,69  Cina 0,08 Persen,serta Singapura Senilai 0,03 Persen.

Jenis barang yang diekspor pada bulan Januari 2016 terdiri dari barang tambang/galian non migas senilai US$ 51.463.855 (99,69 Persen), Garam,Belerang,Kapur senilai US$ 66.352  (0,13 persen), Biji bijian berminyak  senilai US$ 29.569 (0,06 persen).

“Selebihnya adalah ikan ,Udang,benda benda dari batu,Gips dan semen, jerami/bahan anyaman dan lain-lain,” jelasnya.

Sementara dalam periode yang sama, papar Endang,  nilai Impor NTB bulan Januari 2017 justru naik. Tercatat sebesar USD 5.984.903 atau meningkat 23.48 persen dibandingkan bulan Desember 2016 yang bernilai USD 4.846.729.

Negara asal impor terbesar pada bulan Januari 2017 adalah Australia senilai US$ 4.157.562 (69.47 persen), Singapura senilai US$ 733.217 (12.25 persen) dan Cina senilai US$ 343.486 (5.74 Persen.).

Gra




Pawai Ramaikan Festival Bau Nyale

LOMBOK TENGAH.lombokjournal.com — Pawai budaya meramaikan rangkaian Festival Pesona Bau Nyale 2017, yang dimulai sejak Kamis sore (16/2) di Kota Praya, Lombok Tengah.

Pawai dibuka dengan parade marching band para Praja IPDN, disusul dengan perwakilan tiap Kota dan Kabupaten se-NTB, dan perwakilan tiap SKPD dan unsur Kecamatan di Lombok Tengah yang menampilkan busana dan atraksi budaya masing-masing.

“Tahun ini lebih meriah karena daerah Kota dan Kabupaten lain di NTB menyertakan perwakilannya dalam pawai,” kata Wakil Bupati Lombok Tengah, Fathul Bahri, di sela jalannya pawai. Fathul juga mengapresiasi keikutsertaan Pemda Kota dan Kabupaten se wilayah NTB yang sudah berpartisipasi meramaikan pawai budaya.

Pawai panjang dimulai sekitar pukul 15.00 Wita dari lapangan Praya kemudian menyusuri jalan-jalan utama di Kota itu, termasuk di jalan Gajah Mada depan Kantor Bupati Lombok Tengah. Pawai berakhir sekitar pukul 16.45 Wita.

Menurut Fathul Bahri, pawai budaya yang merupakan rangkaian Festival Bau Nyale 2017, ini sudah menjadi agenda pariwisata nasional. “Kami juga sangat berterimakasih dengan perhatian pemerintah pusat, yang sudah mendukung kegiatan pariwisata di Lombok Tengah ini,” katanya.

Gra




Wisatawan Perancis Hilang di Gili Panggang, Lombok Barat

Seorang wisatawan asal Perancis, Nicolas (39), dilaporkan hilang saat diving di perairan Gili Panggang, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Kamis  (16/2) siang.

MATARAM.lombokjournal.com – – Tim Basarnas Mataram hingga kini masih berusaha melakukan pencarian.  Pihak Basarnas baru mendapat laporan sore ini.

“Seorang wisatawan warga negara Perancis, atas nama Nicolas hilang di Gili Panggang saat diving. Kami sudah turunkan tim untuk proses pencarian,” kata Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram, I Putu Cakra Negara, Kamis (16/2) sore di Mataram.

Cakra menjelaskan, Nicolas bersama dua rekan senegaranya, Julian (29) dan Benjamin (42) sebelumnya menginap di Selong Belanak Bungalows di Lombok Tengah.

Pada Kamis pagi, ketiga wisatawan itu bersama tiga orang pemandu wisata lokal masing-masing Muhammad, Galih Purwono, dan Budi, berangkat menuju Gili Panggang, di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, menggunakan perahu milik Dinas Perikanan Lombok Tengah.

Rombongan berangkat pukul 08.00 wita dan tiba di Gili Panggang sekitar pukul 10.00 wita. Mereka langsung melakukan diving di perairan Gili Panggang.

“Tapi hingga pukul 12.00 wita korban atas nama Nicolas tidak muncul ke permukaan,”kata Cakra.

Karena merasa khawatir dan tidak menemukan rekannya, rombongan kemudian kembali ke pantai Selong Belanak dan melaporkan kejadian tersebut ke pos Polisi Selong Belanak, Polsek Praya Barat, Lombok Tengah.

Pihak kepolisian Lombok Tengah kemudian melaporkan ke Basarnas, yanngg langsung menurunkan tim pencarian.

“Saat ini pencarian masih dilakukan di sekitar perairan Gili Panggang, Lombok Barat,” kata Cakra.

GRA




MenPar Akan Hadir di Festival Nyale

LOMBOK TENGAH.lombokjournal.com

Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya diagendakan hadir dalam Festival Bau Nyale yang akan digelar mulai Kamis sore (16/2) hingga Jumat (17/2) di pantai Kuta dan pantai Seger, Lombok Tengah.

Menpar sudah mengkonfirmmasi kedatanganya di Festival Bau Nyale.

“Ini sebagai bentuk dukungan pusat untuk Lombok, terutama di Mandalika yang masuk 10 destinasi prioritas,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal, Rabu (15/2), saat meninjau persiapan lokasi Bau Nyale di pantai Seger, Lombok Tengah.

Dijelaskannya, Festival Bau Nyale tahun 2017 ini, dukungan dana juga diberikan oleh Kementerian Pariwisata. Pihak Dispar NTB ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan dibantu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata LombokTengah. Sepanjang Festival Bau Nyale tahun 2017 ini, ada 12 item kegiatan yang digelar mulai dari pra acara hingga puncak acara nanti.

Beberapa item yang sudah dilaksanakan antara lain festival peresean di pantai Kuta, kontes Cilokaq, Voley Pantai, dan Surfing semi pro di pantai Seger, yang diikuti 120 kontestan dari komunitas surfing di Lombok.

Sementara kegiatan lainnya, yang akan dilakukan mulai Kamis (16/2) antara lain, pawai budaya di Kota Praya, ibukota Kabupaten Lombok Tengah, lomba masak menu ikan bekerjasama dengan Tim PKK Lombok Tengah, hiburan dan pertunjukan di puncak acara Bau Nyale, serta lomba mengumpulkan sampah.

“Untuk lomba kumpulkan sampah, kita desain agar nantinya sehabis acara lokasi bisa bersih dari sampah. Sebab yang memungut dan membawa sampah paling banyak akan mendapat hadiah,” kata Faozal.

Gra




KWRI Memperjuangkan Kemerdekaan pers

KWRI sebagai pelopor kemerdekaan pers yang lahir dari rahim reformasi yaitu pada tanggal 22 Mei tahun 1998, satu hari pascaruntuhnya simbol-simbol kekuasaan orde baru, selama ini telah banyak andil memberikan kontribusi positif, terutama di dalam memperjuangkan kemerdekaan pers.

MATARAM.lombokjournal.com – Dalam rilis yang dikirim ke Lombok Journal, hari ini, Ketua Umum KWRI, Ozzy Sulaiman Sudiro mengatakkan, jajaran KWRI juga masuk  sebagai tim perumus pembentukan Kode Etik Wartawan (Kewi).

Lahirnya Majelis Pers yang mengafiliasi 28 organisasi wartawan, merancang dan merumuskan RUU pers yang membuahkan hasil lahirnya Undang Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang pers. Und ang-undang tersebut mengamanahkan lahirnya dewan pers independen.

KWRI juga turut meratifikasi kode etik wartawan (KEWI) menjadi  kode Etik jurnalistik (KEJ) dan memberikan penguatan penguatan terhadap dewan pers.

Ozzy menilai, seharusnya Dewan Pers saat ini membina insan pers dan perusahaan pers di era kemerdekaanpers saat ini.

Di bidang politik misalnya, masih banyak  insan pers dan perusahaan pers yang  dengan sengaja meninggalkan netralitas, independensi, bahkan harga diri dengan menggadaikan idealismenya menjadi alat komoditas partai politik tertentu.

Dan sekarang sudah terjadi primordialisasi, yaitu kepentingan di atas kepentingan pribadi, kroni, dan golongan. “Karena fenomenanya penguasa dan pengusaha pers banyak  didominasi para kapitalis dan politikus yang sudah jelas ada pretensi udang dibalik batu,” tegasnya.

Sementara di dunia hiburan dan media infotainment, berita-berita sensasional,gosip dan cenderung fitnah juga masih bebas dipertontonkan ke publik.

Dewan Pers tidak mensikapi fenomena ini. Infotainment dengan awak media yang dibekali ilmu jurnalis seadanya, menulis berita gosip, sensasi dan fitnah bebas dipublikasi. “Dan itu mencuri  perhatian masyarakat dengan target rating-sharing tak peduli berita itu berita busuk, mencemarkan nama baik, fitnah dan sebagainya,” tegas Ozzy.

gra




Dewan Pers Disayangkan Melakukan Verifikasi Media

Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) menyayangkan sikap Dewan Pers terkait surat edaran tentang verifikasi sejumlah media massa.

Ketua Umum KWRI, Ozzy Sulaiman Sudiro.(net)

MATARAM.lombojournal.com —  Sikap Dewan pers melakukan verifikasi itu dinilai sebagai upaya memecah belah media. “Ini ibarat politik belah bambu ala Dewan Pers.  Yang satu diangkat, yang satu diinjak,” kata Ketua Umum KWRI Ozzy Sulaiman Sudiro, melalui rilis yang diterima Lombok Journal, hari ini, Kamis (16/2).

Ozzy yang juga masih menjabat sebagai Sekjen Majelis Pers, menegaskan, keputusan Dewan Pers terkesan sangat premateur.  Hal ini disebabkan para komisionernya belum membaca buku sejarah berdirinya Dewan Pers independen.

Keputusan Dewan pers yang dibuat tidak menghargai dan memahami nuansa kebatinan para pejuang pers reformis yang telah memberikan ruang kemerdekaan pers di alam reformasi dan demokrasi.

“Hal ini juga sangat menodai dan menciderai kemerdekaan pers yang sudah kita perjuangkan bersama selama ini,” kata Ozzy. Lebih jauh, keputusan Dewan Pers itu dinilai sudah ‘memanipulasi image’ atau tepatnya the politics of denial  yaitu politik penyangkalan, peniadaan terhadap masyarakat.

Seolah olah kemerdekaan pers ini hanya diraih dan diperjuangkan oleh segelintir organisasi wartawan. Sehingga patut diduga adanya upaya-upaya secara masif dan sistemik untuk memasung kebebasan pers kembali seperti  masa orde baru.

Ozzy mengatakan, Dewan Pers seharusnya berperan sesuai yang diamanahkan Undang -Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, yang salah satu fungsinya membina pers, bukan membinasakan pers.

Undang-Undang Pers juga mengatur, Dewan Pers bukan sebagai lembaga legislasi dan verifikasi, atau penentu kelayakan organisasi maupun media.

BACA : KWRI Memperjuangkan Kemerdekaan Pers

“Tugas mereka adalah membina organisasi wartawan dan mendata media perusahaan pers. Bukan jadi lembaga verifikasi,” tukas Ozzy.

gra




Bau Nyale dan Legenda Putri Mandalika

LOMBOK TENGAH.lombokjournal.com –  Dinas Pariwisata NTB dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Tengah akan menggelar Festival Bau Nyale 2017 di pantai Seger yang masuk dalam kawasan gugus pantai Kuta, Kecamatan Pujut Lombok Tengah.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal mengatakan, Bau Nyale atau tradisi menangkap cacing laut jenis Wawo, sudah menjadi tradisi tahunan masyarakat di kawasan selatan pulau Lombok.

“Tradisi ini erat kaitannya dengan legenda putri Mandalika, yang sampai sekarang pun masih dipercaya masyarakat. Nah potensi ini akhirnya dikemas sebagai event pariwisata sejak belasan tahun lalu,” kata Faozal.

Tradisi Bau Nyale, menurut Faozal, bisa menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Sebab, selain bisa menikmati keindahan pantai dan panorama bahari di pantai Kuta dan sekitarnya, para wisatawan juga bisa merasakan atmosfir pesta rakyat saat berburu cacing nyale.

“Ya, dari tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai puluhan ribu orang yang akan datang dan terlibat. Baik itu masyarakat lokal, wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara,” katanya.

Soal legenda Mandalika, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Tengah menjelaskan, putri Mandalika diyakini sebagai seorang putri yang sangat cantik dari kerajaan Tunjung Biru. Kecantikannya itu membuat sejumlah pangeran dari kerajaan tetangga berniat mempersunting.

Karena banyaknya lamaran datang, Raja Tunjung Biru kemudian membuat sayembara. Para pangeran harus beradu kesaktian untuk memperebutkan putri Mandalika.

Tapi lantaran tak ingin ada jatuh korban dari pangeran-pangeran yang memperebutkannya, akhirnya Mandalika memilih menceburkan diri ke laut Selatan, tepatnya di pantai Seger yang bersebelahan dengan pantai Kuta, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Menurut legenda, putri Mandalika berjanji akan kembali menemui seluruh  rakyatnya setiap tanggal 20 bulan 10 dalam kalender Sasak, yang tahun ini akan jatuh pada pergantian hari, antara Kamis (16/2) dan Jumat (17/2).

“Berdasarkan legenda itu maka masyarakat masih memegang tradisi bahwa nyale atau cacing wawo yang muncul itu merupakan penjelmaan putr Mandalika, sehingga setiap saatnya tiba masyarakat pasti memenuhi kawasan pantai Selatan ini untuk berburu nyale,” kata Lalu Putria.

Banyak yang percaya, cacing nyale yang berhasil ditangkap akan memiliki khasiat bagi kesehatan jika dimasak dan dikonsumsi.

Sebagian wanita di Lombok juga meyakini jika mengkonsumsi cacing Nyale bisa memunculkan aura kecantikan seperti caniknya putri Mandalika.

Pantai Kuta dan Pantai Seger sebagai pusat puncak Festival termasuk dalam kawasan pantai dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bidang pariwisata yang bernama KEK Mandalika. Nama Mandalika diambil dari nama putri dalam legenda daerah Sasak tersebut.

Gra




Dispar NTB dan Pokdarwis Bersih-Bersih Jelang Festival Bau Nyale

LOMBOKTENGAH.lombokjournal.comcom — Jajaran Dinas Pariwisata (Dispar) NTB bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) melakukan bersih-bersih bersama di kawasan pantai Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Rabu (15/2) dan sekitarnya.

“Kegiatan bersih-bersih ini kami lakukan bersama Pokdarwis Desa Kuta untuk menyambut Festival Bau Nyale 2017,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal, di sela kegiatan bersih-bersih di pantai Kuta, Lombok Tengah.

Kawasan pantai Kuta hingga pantai Seger akan menjadi titik utama Festival Bau Nyale 2017, yang akan digelar pada Kamis (16/2) hingga Jumat (17/2).

Selain di pantai Kuta dan sekitarnya, kegiatan bersih-bersih juga dilakukan di Dusun Sasak Ende, Desa Sengkol, dan Dusun Sasak Sade di Desa Rembitan dengan mengajak masyarakat dan anggota Pokdarwis setempat.

“Kita lakukan bersih-bersih ini di lokasi festival dan juga di dua dusun tradisional yang dilalui pengunjung sebelum ke Kuta ini. Kami ingin ajak masyarakat untuk sama-sama memperhatikan kebersihan,” kata Faozal.

Menurut Faozal, kegiatan itu merupakan kampanye pariwisata agar masyarakat di kawasan wisata unntuk menguatkan sadar wisata masyarakat. “Khususnya kawasan pantai Kuta yang sudah menjadi bagian dari KEK Pariwisata Mandalika, yang saat ini dikelola ITDC,” katanya.

Kegiatan bersih-bersih juga dirangkai dengan penyerahan bantuan alat kebersihan, seperti sapu, tempat sampah, dan alat pemotong rumput dari Dispar NTB kepada Pokdarwis di masing-masing lokasi.

Gra

 




Dishub Kota Jalin Komunikasi Melalui Coffee Meeting

Dinas Perhubungan (dishub) Kota Mataram akan menjalin komunikasi bersama kalangan pers melalui acara coffee meeting, guna memaparkan program-program terkait pelayanan mayarakat.

Kadishub Kota Mataram, Drs H Khalid

MATARAM.lombokjournal.com – Kepala Dishub Kota Mataram, dRS. H Khalid mengatakan, Selasa (14/2), pihaknya merancang  acara coffe meeting secara berkala. Kegiatan itu dimaksudkan sebagai kemasan komunikasi antara kalangan pers bersama unsur pimpinan Dishub Kota Mataram.

Diharapkan Khalid, dari kegiatan tersebut semua lini di Dishub Kota Mataram bisa memaparkan program-programnya.  “Khususnya program yang memiliki kaitan dengan pelayanan masyarakat di bidang perizinan perhubungan, kebijakan kelalulintasan, perparkiran maupun pengujian kendaraan bermotor,” ujar Khalid di kantornya.

Kegiatan coffe meeting, menurutnya, merupakan bagian membangun harmonisasi program maupun kebersamaan staf yang dimulai dari komitmen pimpinan untuk contoh di lingkungan kerjanya masing-masing.  Acara tersebut bisa berlangsung di lingkungan kantor atau di luar kantor.

Dikatakan Khalid, Coffee Meeting merupakan gagasan untuk mengejawantahkan kebijakan Walikota maupun Wakil Walikota, agar terus terbangun interaksi dan sinergi semua elemen yang ada di Dishub Kota Mataram melalui program kerjanya bersama kalangan media.

“Interaksi dengan kalangan pers membantu tersosialisasinya program-program yang dilaksanakan pihak Dinas Perhubungan Kota Mataram,” tegas Khalid.

Lebih jauh, pihak Dishub Kota Mataram bukan hanya transparan memaparkan program terkait pelayanan masyarakat. Diharapkan dengan dialog bersama pers, sekaligus menjaring masukan masyarakat.

Re




Nitizen NU Mataram Susun Rencana Aksi

MATARAM.lombokjournal.com – Pasca pertemuan Kopdar (kopi darat) nitizen NU Kota Mataram bersama Sekjen PB NU Helmy Faisal Zaini, Senin (13/2), komunitas netizen NU NTB merumuskan rencana aksi.

Komunitas nitizen NU di NTB merancang langkah-langkah mengimplementasikan tujuan dibentuknya komunitas netizen NU. Sebelumnya Sekjen PB NU, Helmy Faizal Zaini berharap komunitas netizen NU memiliki perangkat kerja untuk mem-beckup dakwah para tokoh dan ulama NU di media social.

“Kami mengajak sahabat-sahabat peserta merumuskan rencana aksi netizen NU NTB ,” kata Kordinator Netizen NU NTB, Muhammad Jayadi, Senin (13/2).

Rencanan aksi itu menjadi dasar dan rujukan pelaksanaan kerja-kerja mempromosikan dakwah Nahdlatul Ulama di media social. Hal itu tindak lanjut usai diskusi bersama Sekjen PB NU, katanya.

“Agar gerakan komunitas berjalan efektif, tentu kita harus memiliki rencana aksi yang terencana secara terukur dan sistematis,” kata Jayadi.  Sebagai tindakk lanjut, peserta Kopdar merumuskan dua rencana, yaitu rencana aksi taktis dan rencana aksi strategis, ungkap Jay

Rencana aksi taktis dan stretegis netizen NU NTB  yakni menginventarisir data base peserta, membuat akun dan group netizen NU NTB, berjejaring dengan komunitas netizen se-indonesia. Selain itu , juga membentuk tim kerja, mapping potensi, tokoh dan ajaran-ajaran para ulama dan tuan guru NU di NTB, penyediaan fasilitas, basecamp dan pelatihan berjenjang.

Rr.